H-4 Terminal AKAP Rangkasbitung Sepi, Penumpang Pilih Naik KRL dan Travel

INDOPOSCO.ID – Nasib para sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) jurusan Rangkasbitung-Jakarata dan Cikarang, dan mobil help Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) serta Angkuta Kota (Angkot) di terminal Mandala Rangkasbitung, Provinsi Banten, tidak seberuntung nasib para sopir AKAP dan AKDP dan angkot di daerah lain yang penen saat menghadapi hari raya idulfitri.
Meski lebaran hanya tinggal empat hari lagi, namun tidak terjadi peningkatan jumlah penumpang yang dari Jakarta maupun yang akan berangkat ke kota lain di terminal bus Mandala, karena para pemudik lebih memilih naik Kereta Rel Listrik (KRL) dari Jakarta maupun sebaliknya, serta pemudik lebih memilih naik travel gelap yang mengantarkan langsung ke alamat.
“Tahun ini sama dengan tahun tahun sebelumnya. Sejak adanya KRL dan maraknya travel gelap, jumlah penumpang di terminal Madala Rangkasbitung ini sepi. Kami narik ini hanya untuk penyambung hidup saja dan terkadang kami memilih tidur di terminal karena tidak bisa bawa uang ke rumah,” ungkap Tolib seorang sopir bus jurusan Rangkasbitung -Kalideres kepada indoposco, Rabu (26/3/2025)
Hal senada dikatakan Rohman, seorang sopir lainnya yang mengaku hanya mendapatkan penghasilan Rp 30 ribu sehari setelah menyerahkan target setoran kepada pemilik bus.” Rata rata sopir bus jurusan Rangkasbitung -Kalideres ini berpenghasilan paling tinggi Rp 100 ribu sehari, terkadang kami malah harus nombok uang setoran,” keluhnya.
Akibat sepinya penumpang bus dari dan ke Rangkasbitung dari sejumah daerah,beberapa PO bus manarik diri dari Rangkasbitung, seperti PO Sinar Jaya dan PO Karunia Bakti jurusan Rangkasbitung -Garut juga sudah tidak terlihat lagi.
“Bus Damri jurusan Rangkasbitung -Bandara Soekarno-Hatta juga sudah berhenti beroperasi karena sepinya penumpang,” ujar Ujang Karsono pemilik warung kelontong di terminal bus Mandala.
Malik (48) seorang sopir angkot di terminal Mandala juga mengeluhkan adanya bus Damri yang mengambil dan mengantarkan penumpang hingga ke stasiun kereta api Rangkasbitung.
“Biasanya bus kan hanya sampai di terminal Mandala dan untuk menuju stasiun biasanya penumpang naik angkot.Namun sejak bus Damri membuka jurusan hingga ke stasiun, maka praktis jumlah penumpang angkot turun drastis,” ungkap Malik. (yas)