DMC dan Dompet Dhuafa Sulsel Sisir Penyintas Banjir di 14 Kecamatan Terdampak

INDOPOSCO.ID – Akibat cuaca buruk sejumlah wilayah di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terendam banjir. Terdapat 14 kecamatan dan 100 ribu lebih jiwa terdampak bencana banjir terutama di Kabupaten Maros dan Kota Makassar.
Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Sulsel turun ke lapangan guna membantu penanganan bencana yang melanda kota tersebut. Tercatat sejak Selasa (11/2/2025) setelah cuaca buruk banjir mulai menggenangi wilayah tersebut.
Bupati Maros, Chaidir Syam, melaporkan banjir mulai menggenangi wilayah Maros sejak Selasa (11/2/2025) dan mulai meluas pada dini hari. Terdapat 14 kecamatan yang terendam banjir antara lain Kecamatan Turikale, Maros Baru, Lau, Marusu, Moncongloe, Simbang Bantimurung. Kemudian Kecamatan Camba, Tanralili Tompobulu, Mandai, Bontoa, Cenrana, dan Mallawa.
“Semua 14 Kecamatan sudah melaporkan kondisi sudah terendam banjir. Yang terparah ada 6 Kecamatan, terutama Kecamatan Pesisi, Bontoa, Lau, Maros Baru, Marusu, dan Kota Kecamatan Turikale ini kondisinya memang airnya sangat tinggi,” ungkap Chaidir, dilansir dari laman media massa setempat.
Tak hanya itu, banjir juga merendam wilayah lain seperti Perumnas Antang Blok 8 dan Blok 10 dengan ketinggian banjir sekitar 1-2 meter setinggi pinggang orang dewasa. Akibat banjir tersebut, sejumlah ruas jalan di Trans Sulawesi di Maros lumpuh total. Sebanyak empat Kecamatan di Makassar terdampak banjir dan tercatat 1.255 jiwa terdampak banjir dan sudah ada 19 titik pengungsian untuk para penyintas.
Salah satu petugas DMC Dompet Dhuafa Sulsel, Syarif Syamsuddin sekaligus Koordinator Lapangan siaga membantu korban banjir dan mengevakuasi beberapa penyintas di Perumahan Rachita Estate Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros ke Shelter Harapan Dompet Dhuafa di Kota Makassar.
“Kami sedang berada di Moncongloe, memantau kondisi yang ada di sini, Kami juga mengevakuasi seorang balita yang sedang sakit dan butuh tindakan medis segera. pasien dan ibu hamil menjadi prioritas kami,” tuturnya, Selasa (11/2/2025).
Sedihnya, terdapat satu penyintas seorang anak perempuan berumur tujuh tahun tengah menderita sakit hidrosefalus dan pneumonia. Syarif melanjutkan, kondisi banjir yang cukup tinggi dan arus air yang deras menyulitkan proses evakuasi penyintas.
Meski di tengah cuaca yang buruk, tim DMC Dompet Dhuafa masih terus siaga untuk membantu dan mengevakuasi korban banjir ke tempat yang lebih aman. Selain itu, TIM DMC juga melakukan asesmen lapangan kepada kondisi penyintas yang mengungsi di beberapa titik.
Syarif melaporkan, beberapa kebutuhan mendesak para penyintas di tengah bencana banjir, seperti makanan siap saji, air mineral, perlengkapan bayi, minyak telon, obat-obatan, vitamin, dan hygiene kit.
Sebagai bentuk kepedulian, tim DMC Dompet Dhuafa akan mendirikan layanan Pos Hangat untuk melayani kebutuhan makanan penyintas dan juga para relawan. (adv)