Bawa Anjing Pelacak, Polisi Lakukan Sterilisasi Gereja di Kota Serang

INDOPOSCO.ID – Satuan Bromob Kepolisian Daerah (Polda) Banten melaksanakan sterilisasi di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kota Serang. Hal itu dalam rangka memastikan keamanan dan kelancaran ibadah.
Selain melaksanakan sterilisasi Polda Banten juga melakukan pengecekan terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan, untuk memastikan aturan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 66 dapat terimplementasi dengan baik.
Kepala Bidang Humas Polda Banten, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga mengatakan, tidak ditemukan benda mencurigakan di area gereja.
Baca Juga : Katedral Fasilitasi Umat Beribadah Misa Natal 2021 secara Daring
“Kita lihat kapasitas di Gereja ini yang disediakan 900 tempat duduk, kapasitas tersebut sudah sesuai dengan 75 persennya. Dari hasil sterilisasi juga tidak ditemukan benda-benda mencurigakan, begitu juga dengan pengindraan dari K9 tidak menemukan hal-hal mencurigakan,” katanya, Jumat (24/12/2021).
Dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang dilaksanakan oleh Satgas Covid-19, Shinto optimis kegiatan Kebaktian Malam Natal dapat berlangsung dengan baik di gereja yang ada di wilayah Polda Banten.
Satbrimob Polda Banten sendiri menurunkan 40 personel dari Unit Jibom Detasemen Gegana yang dibagi menjadi 5 tim untuk melaksanakan sterilisasi Gereja di wilayah hukum Polda Banten.
Baca Juga : Polemik Ucapan Natal, Ini Penjelasan Wamenag
“Adapun sebanyak 1276 personel Polda Banten turun untuk melaksanakan kegiatan pengamanan dalam rangkaian Natal dan Tahun Baru,” ucapnya
Sementara itu, Pendeta Gereja HKBP Benny Siagian mengatakan, jemaah gereja akan disesuaikan dengan 50 persen dari jumlah keseluruhan.
“Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka Gereja hanya akan menampung 50 persen jemaah dari jumlah keseluruhan,” ujar Benny.
Untuk mengantisipasi kerumunan dalam memasuki ruangan, pihaknya mengaku sudah membuat alur mulai dari pintu masuk hingga ke dalam ruangan. Kemudian pintu masuk dan pintu keluar dibedakan untuk menghindari kerumunan.
“Kami dari pihak gereja juga menyediakan layanan live streaming untuk jemaah yang tidak bisa mengikuti ibadah secara langsung di Gereja. Sehingga para jemaah bisa melihat secara langsung melalui media elektronik di rumah masing-masing,” jelasnya. (son)