Dari Klaster Keluarga Usai Lebaran, Ganjar Minta Waspada Covid-19

INDOPOSCO.ID – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta masyarakat mewaspadai penularan Covid-19 dari klaster keluarga yang berpotensi muncul setelah Idulfitri. Ia menilai prosedur tracking dengan rapid test antigen perlu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Sekarang klaster yang banyak di Jateng dari keluarga. Untuk itu masyarakat harus siaga di keluarga, jangan sepelekan. Ini perlu menjadi perhatian semua agar tetap menjaga prokes (protokol kesehatan) karena potensi penambahan ada,” katanya kepada wartawan di Semarang, Senin (17/5/2021).
Selama 14 hari ke depan, sambung Ganjar, semua upaya untuk menekan penularan Covid-19 harus terus dilakukan termasuk pelaksanaan tes antigen serta penyiapan fasilitas isolasi mandiri, rumah sakit, dan sumber daya manusia (SDM) pendukung pengendalian penularan virus Corona.
Selain itu, ia juga meminta seluruh kepala daerah di wilayahnya meningkatkan kewaspadaan serta menyiagakan fasilitas isolasi dan rumah sakit guna menghadapi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus penularan Covid-19.
“Tempat isolasi dan rumah sakit saya minta untuk stand by (siaga, red). Kami minta paling tidak selama 14 hari ke depan SDM siap, khususnya yankes rumah sakit dan pelayanan medis harus siap. Tempat isolasi disiapkan, baik yang di rumah sakit maupun mandiri, agar kita siap siaga kalau ada peningkatan,” ujarnya.
Ganjar menjelaskan, berdasarkan evaluasi sementara terkait arus mudik dan balik Idulfitri 1442 H secara keseluruhan jumlahnya berkurang dibandingkan tahun lalu. Mereka adalah pemudik yang menggunakan izin dan prosedur yang benar maupun yang menerobos.
Dia mengatakan, jika tahun lalu mencapai sekitar 1 jutaan, pada tahun ini sekitar 600 ribuan. Hal ini tentu terlaksana atas banyaknya masyarakat yang taat untuk tidak mudik. “Tentu saja arus balik ini juga menjadi catatan kita agar semua dalam kontrol yang ketat karena tidak hanya soal kemacetan, keamanan, tetapi juga kesehatan. Maka di beberapa titik tetap saja random sampling test khususnya rapid tes antigen itu tetap dilakukan,” imbuhnya.
Dia tidak menampik adanya temuan warga positif Covid-19 saat arus mudik, meski jumlah pastinya belum diketahui karena masih menunggu evaluasi secara keseluruhan. Sementara dari data yang ada pekan lalu, setidaknya ada sekitar 28 orang yang kedapatan positif Covid-19 usai rapid test antigen di jalur penyekatan.
“Ada. Datanya kemarin terus muncul, saya belum update tetapi beberapa waktu lalu, tepatnya satu pekan lalu ada sekitar 28 orang. Sampai dengan tadi dilaporkan di Banyumas menemukan tidak sampai 10 orang. Mudah-mudahan itu bisa menjaga,” katanya. (yah)