Nusantara

Rektor Untirta Apresiasi Kemendikbud Bongkar PTS Palsu di Banten

INDOPOSCO.ID – Rektor Universitas Sultan Ageng Tiryatasa (Untirta) Banten, Prof DR Fatah Sulaeman mengaku sangat prihatin dan kecewa, terkait adanya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) palsu di Banten, sebagaimana diungkapkan oleh Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) Paristiyanti Nurwardani.

“Tentu motif pemalsuan ini jika memang terjadi, sangat menciderai dunia pendidikan tinggi, dan telah terjadi pembohongan publik,” ujar Fatah Sulaeman, Kamis (29/4).

Pihaknya mengaku sangat mengapresiasi pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek, yang telah berhasil melacak dan melakukan tindakan tegas, berupa pembinaan maupun sanksi yang tegas kepada penyelenggara pendidikan yang diduga palsu tersebut.

”Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan proses hukum bagi PTS yang memang terbukti telah melakukan pemalsuan, baik terkait proses administratif kelembagaan maupun jenis pemalsuan lainnya,” ujar Fatah.

Sebelumnya, Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) Paristiyanti Nurwardani membeberkan ada perguruan tinggi swasta (PTS) yang diduga memiliki izin palsu. PTS tersebut berada di Provinsi Jawa Timur dan pindah ke Provinsi Banten.

“PTS dengan izin asli palsu (Aspal) ini ada di Jawa Timur dan pindah ke Banten,” ungkap Paristiyanti Nurwardani melalui daring, Kamis (29/4/2021).

Ia menyebut, izin operasional yang dipalsukan di antaranya SK izin perubahan nama dan lokasi PTS di Jawa Timur pindah ke Banten. Lalu izin pembukaan program pendidikan (prodi) akuntansi untuk jenjang sarjana di PTS tersebut.

“Jadi SK PTS diduga palsu dan SK Sarjana prodi akuntansi juga diduga palsu,” katanya.

Izin SK yang dipalsukan lainnya, ujar Paristiyanti, izin membuka jenjang magister prodi kenotariatan hingga izin prodi jenjang doktor untuk ilmu hukum juga diduga palsu. “Izin penggabungan 2 sekolah tinggi di Banten juga diduga palsu. Ini sangat luar biasa,” katanya. (yas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button