Nusantara

Ganjar Minta Kepala Daerah Rajin Komunikasi dengan Pekerja Migran

INDOPOSCO.ID – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala daerah dan dinas tenaga kerja di masing-masing kabupaten/kota rajin berkomunikasi secara terbuka dengan pekerja migran asal daerahnya. Hal itu untuk memudahkan pemantauan, pengawasan, dan penyelesaian masalah yang dialami setiap pekerja migran Indonesia (PMI).

“Intinya dalam konteks komunikasi publik yang terbuka, kasihlah nomor telepon atau WA, kasihlah medsosnya. Sekali-kali disapa, maka tadi saya usul kepada dinas maupun Bupati dan Wali Kota live melalui medsos dengan PMI kita. Saya sering lakukan itu dan kadang kita bisa mendapatkan informasi tanpa rekayasa,” kata Ganjar usai Rapat Koordinasi Terbatas Sosialisasi UU 18/2017 bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Jumat (9/4/2021).

Menurut Ganjar, pemerintah daerah juga harus bersiap karena tugasnya adalah melatih, mengawasi, dan menyelesaikan persoalan terkait pekerja migran. Sebagai contoh beberapa waktu lalu Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah juga mengawal pekerja migran Indonesia asal Jawa Tengah yang sakit kanker cukup parah untuk berusaha dipulangkan.

“Banyak sekali (aduan) yang masuk ke saya melalui WhatsApp maupun media sosial. Mereka menyampaikan kepada kita tentang persoalan yang dihadapi. Termasuk yang menjadi perhatian Kepala BP2MI terkait PMI kita yang kerja di kapal,” jelasnya.

“Kita pernah lihat video ABK sakit sampai meninggal dan dibuang ke laut. Yang begini ini kita di daerah punya kewajiban untuk memantau, mendidik, mengevaluasi dan menyampaikan,” lanjut Ganjar.

Terkait pertemuan dengan Kepala BP2MI kali ini, kata Ganjar, selain untuk sosialisasi, juga untuk koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat maupun BP2MI. Koordinasi tersebut dibutuhkan agar semua siap mengelola dengan baik. Begitu halnya dengan persoalan yang belum bisa diselesaikan di daerah, maka harus dikerjakan bersama dengan pemerintah pusat, kementerian tenaga kerja, maupun kementerian luar negeri.

“Mudah-mudahan dari sosialisasi ini kita tidak lama akan punya check list di semua kabupaten/kota terkait apa yang mesti disampaikan. Begitu juga dengan provinsi,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait peningkatan kualitas pekerjaan migran asal Jawa Tengah, Ganjar menyebutkan, hanya ada satu hal penting yang harus dilakukan. Yakni terkait edukasi atau pelatihan pekerja migran.

“Satu saja, edukasi atau training. Tidak ada yang lain. Jadi diberikan skill apa yang dibutuhkan pekerja migran, lalu bahasa. Berikutnya adalah pemahaman kultur negara yang akan dituju agar tidak bermasalah,” imbuhnya. (yah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button