Nasional

Prabowo Perintahkan Karding Siapkan Pendidikan Vokasi demi Cetak Pekerja Migran Terampil

INDOPOSCO.ID – Presiden Prabowo Subianto menginginkan, pekerja migran Indonesia (PMI) yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Karenanya, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding harus membangun pendidikan kejuruan.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, ada 40 sektor yang membutuhkan tenaga terampil pekerja Indonesia di luar negeri. Namun, ia tak menyebutkan secara detail bidang pekerjaannya.

“Presiden juga memberikan arahan kepada Menteri Pekerja Migran menyiapkan konsep pendidikan vokasi, yang terpusat untuk menyiapkan tenaga terampil yang dikirimkan sebagai pekerja di luar negari,” kata Hasan Nasbi di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Maka itu, pemerintah bakal mengurangi menyalurkan para pekerja migran Indonesia di sektor domestik. Seperti pengurus rumah tangga, tukang kebun dan lainnya.

“Ini kita tidak bicara di sektor domestik, kita akan kurangi pekerja-pekerja domestik yang dikirimkan ke luar negeri,” ujar Hasan Nasbi.

Oleh karenanya, peluang kerja lulusan pendidikan vokasi di luar negeri semakin terbuka lebar, seiring dengan tingginya permintaan kerja di banyak sektor.

“Tapi, yang diminta Presiden adalah pendidikan terintegrasi terkonsep yang bisa kita kirimkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di dunia internasional,” imbuh Hasan Nasbi.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengakui jumlah pemberangkatan PMI tahun 2025 belum progresif, karena pembekalan kompetensi terhadap calon PMI membutuhkan waktu sekitar tiga sampai enam bulan.

“Kenapa ini agak lamban? karena kita memilih yang skill, tidak main berangkat saja. Sementara yang skill ini butuh waktu 3 bulan sampai 6 bulan. Pelatihan bahasa dan skill teknik,” jelas politikus PKB itu terpisah di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Ia berjanji meningkatkan jumlah pemberangkatan PMI, sekaligus menjamin pelindungan terhadap para pahlawan devisa negara itu dan memperbaiki tata kelola pengirimannya.

“Sekarang ini kita sudah mengirim 124,5 ribu. Ini akan kita genjot karena keadaan geopolitik Internasional ini memang berpengaruh,” ungkap Karding terpisah usai rakornas Kementerian P2MI di Jakarta, Sabtu (28/6/2025). (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button