Nusantara

Pemkot Serang Tertarik Gunakan GeNose di Sekolah Tatap Muka

INDOPOSCO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang masih mempersiapkan skema pembelajaran tatap muka. Kajian dilakukan Satgas Covid-19 untuk memastikan pembukaan sekolah aman dan tidak jadi klaster penularan virus corona.

Terlebih hingga saat ini, secara umum kesiapan belajar tatap muka sudah mencapai 74 persen. Ada 519 dari 902 sekolah yang dinyatakan lolos verifikasi dan validitas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui aplikai.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Wasis Dewanto mengatakan, target pembelajaran tatap muka sesuai dengan Pemerintah Pusat yakni pada bulan Juli 2021. Fasilitas protokol kesehatan telah disipakan di tiap sekolah.

Mengingat, dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada tahun 2021 lebih fleksibel. Anggaran itu dapat dibelanjakan untuk kebutuhan prioritas sekolah, termasuk kebutuhan belanja untuk menunjang protokol kesehatan. Seperti membeli masker, handsanitazer dan yang lainnya.

Bahkan tidak menutup kemungkinan, Dindikbud Kota Serang akan mengintruksikan sekolah untuk membeli teknologi pendeteksi virus corona SARS-C0V-2, yakni GeNose.

“Kalau GeNose terjangkau oleh dana BOS akan kami dorong. Setiap sekolah pasti disedikan sebagai pengukur suhu tubuh. Makanya boleh BOS membeli masker, handsanitazer dan lainnya sebagai penanganan Covid-19,” katanya saat ditemui di kantornya, Jumat (19/3/2021).

Teknologi buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu digadang-gadang akurasi dalam mendeteksi virus corona. Pemeriksaan hanya butuh 3 menit untuk mengeluarkan hasil. Dengan biaya tes sekitar Rp15 ribu per tes. Sedangkan harga satu unit alat deteksi itu sekitar Rp60 juta.

Alat ini bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas seseorang. Nafas orang diambil diindera melalui sensor-sensor dan kemudian diolah datanya dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk pendeteksian dan pengambilan keputusan.

“GeNose juga nggak cepat, yang paling cepat ther mogun sebagai deteksi awal. Bisa saja GeNose digunakan untuk Juli awal buka sekolah,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Wasis, sekolah harus mengirimkan surat resmi kesiapan pembelajaran tatap muka kepada Dindikbud. Kemudian, izin orantua sebagai acuan siswa belajar di sekolah.

“Sekolah menyatakan siap terlukis kepada dindik. Orangtua penentu izin. Kami sangat flesibel, yang orangtua nggak setuju, anaknya bisa belajar Daring atau Luring,” terangnya. (son)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button