Jembatan di Tambun Amblas, Tolong Pemkab Bekasi Turun Tangan!

INDOPOS.CO.ID – Masyarakat Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat resah. Pasalnya, jembatan yang amblas di Graha Prima Tambun, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan belum juga diperbaiki. Warga mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi untuk turun tanga agar tidak menimbulkan korban jiwa.
“Harus segera diperbaiki, jangan sampai ada korban dulu baru diperbaiki. Kondisi aspal di atas jembatan semakin hari semakin turun, makin amblas,” ujar Abdul (38) warga sekitar, Sabtu (27/2/2021).
Dia menambahkan, jembatan itu merupakan akses utama warga. Setiap hari, Jembatan Graha Prima yang menghubungkan Kecamatan Tambun Selatan dengan Tambun Utara itu dilalui kendaraan dengan intensitas yang tinggi.
Abdul berharap pemda segera mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan di ruas jembatan tersebut. Jika terlalu lama dibiarkan, dikhawatirkan kondisinya akan semakin parah. Bukan tidak mungkin menelan korban jiwa.
“Itu lihat aja ramai kendaraan, jembatannya goyang kan. Apalagi truk lewat goyangnya terasa kelihatan banget. Makanya, harus segera ditangani,” tandasnya.
Warga sekitar lainnya, Saban (50) menambahkan, jembatan ini amblas sejak empat hari lalu dan sejak saat itu kondisi kerusakan jembatan kian parah dan sangat mengganggu aktivitas.
Pengendara yang hendak melintasi jembatan harus bergantian karena akses utama warga itu hanya bisa dilalui satu jalur saja. “Jembatan ini memang sudah dalam kondisi rusak juga sebelumnya. Ada beberapa sisi tanggulnya tergerus air. Juga jalannya rusak, tapi sudah dicor diperbaiki hanya saja perbaikannya bersifat tidak permanen,” ujarnya.
Sementara menunggu respons pemerintah, warga secara swadaya melakukan penambalan di sisi jembatan yang amblas walaupun hanya ala kadarnya menggunakan sisa pasir. “Warga sangat berharap pemerintah bisa melakukan perbaikan di jembatan yang dilintasi Kali Jambe itu,” katanya.
Camat Tambun Selatan Junaefi mengatakan, perbaikan jembatan itu sudah menjadi skala prioritas pada Musrenbang 2021. “Sudah dianggarkan sekitar Rp300 juta. Tapi kalau melihat kondisi jembatan sekarang sepertinya tidak memungkinkan anggarannya cukup,” katanya seperti dikutip Antara.
Menurut Junaefi, kondisi jembatan hanya bisa dilalui di sebagian sisi karena ada penambalan yang dilakukan swadaya oleh masyarakat. Pihaknya terus berkoordinasi kepada pemerintah daerah agar ada perbaikan sementara di lokasi itu. “Sudah saya laporkan juga kepada instansi terkait, semoga segera direspons dengan melakukan perbaikan,” ujarnya. (aro)