Menag: Santri Kuasai Kitab Kuning Bisa Jadi Duta Perdamaian Sejati

INDOPOSCO.ID – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menutup Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 dan MQK Internasional pertama di Wajo, Sulawesi Selatan. Menag memberikan sambutan secara virtual dan memberi pesan agar para santri dan mahasantri meningkatkan kemampuan mereka dalam mengeksplorasi dan memahami Kitab Kuning.
“Kitab turats (Kitab Kuning) bukanlah sekadar teks kuno, melainkan bank data peradaban yang mengandung solusi untuk krisis modern,” ujar Menag pada penutupan MQK di Wajo, Senin (6/10/2025) malam.
“Jika santri mampu menguasai khazanah ini, mereka akan menjadi duta perdamaian sejati. Nilai-nilai toleransi (tasamuh), keseimbangan (tawazun), dan keberanian (syaja’ah) yang tertanam dalam Kitab Kuning adalah modal kita untuk menebar perdamaian di Asia Tenggara dan merespons isu lingkungan dengan bijak, sesuai tema MQK ini,” sambungnya.
MQK Internasional mengusung tema “Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian”. Ajang ini berhasil menyatukan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia dan 10 negara Asia Tenggara. MQK menjadi panggung global bagi tradisi keilmuan pesantren.
Pesan Menag dalam penutupan malam ini menempatkan MQK dan literasi Kitab Kuning sebagai Agenda Nasional dan Agenda Global. MQK bukan sekadar kompetisi keagamaan, melainkan fondasi untuk melahirkan ulama muda yang siap menawarkan Islam moderat sebagai solusi dunia.
Bupati Wajo, Andi Rosman, saat memberi sambutan menegaskan bahwa perhelatan MQK telah memberikan dampak ekonomi luar biasa bagi masyarakat lokal.
“Kami berharap perhelatan ini membawa keberkahan. Lebih dari itu, MQK berhasil meningkatkan roda perekonomian masyarakat Wajo, terutama sektor UMKM, mulai dari kuliner tradisional hingga industri sutera khas Wajo yang laku keras selama acara ini,” ujarnya.
Dirjen Pendis Kemenag, Amien Suyitno, menjelaskan alasan Wajo dipilih sebagai tuan rumah. Menurutnya, pilihan ini didasarkan pada legacy yang ditancapkan dua ulama besar, yaitu: Syekh Yusuf Al-Makassari dan Syekh Jumadil Qubro.
“Dua tokoh ini menjadi asbabun wurud bagi kami memilih Sulsel, terkhusus Wajo. Ini menegaskan bahwa pesantren dan tradisi keilmuannya punya akar kuat di seluruh penjuru negeri,” jelasnya.
Suyitno menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan telah mendukung dan mensukseskan MQK 2025. “Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Acara ini berjalan lancar dan khidmat,” ujarnya. (adv)