Pemerintah Tutup SPPG Bermasalah Imbas Marak Kasus Keracunan MBG

INDOPOSCO.ID – Badan Gizi Nasional (BGN) menutup dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai bermasalah dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG), menyusul kasus keracunan makanan akibat menu program tersebut.
Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengatakan, penutupan terhadap dapur MBG bermasalah itu merupakan bentuk pemberian sanksi setelah muncul kasus keracunan makanan menu MBG di sejumlah wilayah Indonesia.
“Hari ini, sudah kita keluarkan surat kepada semua dapur yang kemarin bermasalah dimulai karena yang paling banyak di bulan September, kita tutup,” kata Nanik S. Deyang di Jakarta dikutip, Jumat (26/9/2025).
Penghentian operasional dapur MBG yang tidak memberikan jaminan nilai gizi itu bakal dilakukan hingga menantikan investigasi selesai. Upaya investigasi yang dilakukan meliputi pemeriksaan sampel makanan, inspeksi dapur MBG hingga penanganan korban keracunan.
“Per hari ini, yang tadinya cuma sekedar tutup sementara, kita tutup (SPPG) dalam batas waktu yang tidak ditentukan,” ujar Nanik S. Deyang.
Di sisi lain, mencegah kasus keracunan makanan program MBG bakal dilakukan verifikasi ulang syarat SPPG. Syarat bagi penyedia makanan diperketat dalam proses pemeriksaan ulang dilakukan oleh BGN.
“Kemudian persyaratan sekarang kita perketat dalam verifikasi ini, semua harus berdasarkan petunjuk teknis (juknis),” ucap Nanik.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengatakan, tren kasus keracunan akibat menu makanan program makan bergizi gratis mengalami kenaikan belakang ini. Berdasar data dikantonginya tercatat ada seribu kasus keracunan makanan selama sepekan terakhir.
“Hanya dalam waktu 7 hari korban keracunan MBG bertambah 1.092 kasus,” ucap Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji terpisah dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
“Per 14 September 2025 ditemukan 5.360 kasus keracunan MBG. Per 21 September 2025 kasus bertambah menjadi 6.452 kasus,” tambahnya.
Kasus keracunan MBG terbaru terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Korbannya tembus 842 orang. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari tiga kejadian sejak Senin (22/9/2025) hingga Rabu (24/9/2025), yaitu di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas. (dan)