Nasional
Menko Polkam Baru Dituntut Benahi Polri

INDOPOSCO.ID – Pengamat Politik dan Militer dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting meminta, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) baru pengganti Budi Gunawan mampu memperbaiki instansi Polri, menyusul adanya laporan arogan aparat kepolisian dalam demonstrasi besar-besaran di sejumlah wilayah Indonesia pada akhir Agustus 2025.
“Jelas pimpinan kepolisian tidak bisa mengendalikan anak buahnya (saat demo akhir Agustus). Sehingga menewaskan 10 orang, ribuan orang mengalami tindakan refresif, ratusan orang ditahan. Ini (PR) dia harus benahi kepolisian,” kata Selamat Ginting melalui gawai, Jakarta, Selasa (17/9/2025).
Bahkan sejumlah pihak menyuarakan reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia, setelah penanganan polisi dinilai berlebihan terhadap demonstran ketika demo berujung ricuh terjadi di sejumlah wilayah Tanah Air beberapa waktu lalu.
“Menko Polkam baru otomatis sebagai ketua Kompolnas, PR-nya membongkar peristiwa elit di kepolisian dan memimpin reformasi kepolisian dari kasus peristiwa Agustus kelabu kemarin,” ujar Ginting.
Posisi jabatan Menko Polkam masih kosong setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet, Senin (8/9/2025). Saat ini, posisi Menko Polkam dijabat Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai pejabat sementara atau ad interim.
Ia memprediksi, sosok pengganti Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) bakal ditempati sosok berlatar belakang militer.
Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto akan memilih orang dari lingkaran terdekatnya, terutama yang memiliki hubungan di masa lalu berkaitan dengan satuan militer dan dekat dengan partai Gerindra.
“Jadi, orang itu setidaknya tokoh militer senior yang lebih senior dari Sjafrie Sjamsoeddin (Menteri Pertahanan) dan Prabowo Subianto,” nilai Ginting.
Sosok calon pengganti Budi Gunawan itu dikaitkan dengan Purnawirawan TNI Djamari Chaniago, dia pernah menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad (1998-1999). “Kemungkinan namanya itu Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago yang 3 tahun lebih daripada Prabowo Subianto,” imbuh Ginting. (dan)