Doktor FKUI Hadirkan Inovasi Pencegahan Kanker Payudara

INDOPOSCO.ID – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengubah pelayanan kanker di Indonesia dengan menghadirkan inovasi strategis dalam pencegahan dan diagnosis limfedema (Pembengkakan) terkait kanker payudara.
Mahasiswa Program Dokter Ilmu Kedokteran FKUI, dr. Bayu Brahma, seperti dikutip Antara, Jumat (25/7/2025) mengatakan inovasi strategis dalam pencegahan dan diagnosis limfedema terkait kanker payudara.
dr. Bayu yang merupakan seorang dokter spesialis bedah onkologi dari RS Kanker Dharmais mengembangkan teknik operasi Lymphovenous Bypass Supermicrosurgery (LBS).
Operasi ini dilakukan segera setelah pengangkatan kelenjar getah bening dengan tujuan menciptakan pintasan antara pembuluh limfatik dengan vena.
Hal itu dilakukan agar sumbatan pembuluh limfatik tidak terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik ini secara bermakna mampu menurunkan kejadian limfedema sebesar 20 persen, sekaligus membuka jalan menuju perawatan kanker yang lebih berorientasi pada kualitas hidup pasien jangka panjang.
Tak kalah penting, skrining dan deteksi dini limfedema membutuhkan pencitraan yang sensitif dan spesifik. Pencitraan ini menggunakan teknologi limfografi fluoresen dengan alat bantu kamera near infrared. Teknologi ini berbiaya tinggi, sehingga masih terbatas penggunaannya di Indonesia.
Tim penelitian kemudian membuat kamera NIR modifikasi, sehingga diharapkan dapat digunakan secara luas untuk pelayanan pasien, khususnya di Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kamera NIR modifikasi mempunyai reliabilitas yang baik untuk skrining dan deteksi dini limfedema.
Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya menjadi terobosan (breakthrough) dalam bidang bedah onkologi, tetapi juga membuka akses lebih luas bagi pasien kanker payudara terhadap pencegahan limfedema.
Operasi ini menyebabkan penyumbatan pembuluh limfatik yang berakhir dengan limfedema. Angka kejadian limfedema mencapai 20-30 persen pada pasien kanker payudara dan menyebabkan keterbatasan fisik, gangguan psikologis, hingga beban ekonomi berkepanjangan. (gin)