Tak Lagi Lewat Pemda, Tunjangan Guru Kini Langsung Masuk Rekening Penerima

INDOPOSCO.ID – Mulai Maret 2025, skema penyaluran tunjangan bagi para guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Daerah mengalami perubahan besar. Pemerintah kini menyalurkan dana tersebut langsung dari Kas negara ke rekening pribadi guru penerima, tanpa melalui perantara Rekening Kas Umum Daerah.
Langkah strategis ini diklaim mampu mempercepat pencairan, memastikan jumlah yang diterima akurat, dan meningkatkan akuntabilitas distribusi anggaran.
Sebelumnya, keterlambatan sering terjadi karena tunjangan harus terlebih dahulu melewati mekanisme pemerintah daeah (pemda) sebelum sampai ke guru. Dengan sistem baru ini, alur distribusi menjadi lebih ringkas dan efisien.
“Kita mendapatkan berbagai macam apresiasi karena para guru kita benar-benar merasa rekeningnya langsung terisi dari APBN. Dan kita berharap bahwa ini akan terus kita lanjutkan,” ujar Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam keterangannya, Kamis (19/6/2025).
Menurut data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), penyaluran tahap I yang mencakup periode Maret hingga Mei 2025 telah menjangkau 1,44 juta guru di seluruh Indonesia, dengan total dana mencapai Rp16,71 triliun. Dana ini telah dikonfirmasi sampai ke rekening masing-masing guru penerima.
Mulai bulan Juni ini, pemerintah mulai menyalurkan tahap II untuk periode selanjutnya. Nominal dan jumlah penerima akan didasarkan pada realisasi dan data validasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
“Dan nanti kita akan mulai, kita akan tetap laporkan supaya ini menjadi perhatian dari seluruh daerah bahwa seluruh guru ASN Daerah tetap mendapatkan tunjangan langsung guru dari APBN di pusat,” tambahnya.
Dengan sistem penyaluran langsung ini, pemerintah berharap tidak hanya mempercepat proses pencairan, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana pendidikan. Transparansi menjadi kunci.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah pusat untuk terus mendukung kesejahteraan guru sebagai pilar utama dalam membangun kualitas pendidikan nasional. (her)