Perkuat Diplomasi dengan Arab Saudi, Ditjen Imigrasi: Makkah Route Solusi Nyata untuk Kemudahan Jemaah Haji

INDOPOSCO.ID – Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemen Imipas) memperkuat diplomasi internasional dengan Imigrasi Kerajaan Arab Saudi melalui program Makkah Route untuk meningkatkan pelayanan haji yang lebih baik dan optimal.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Yuldi Yusman mengatakan Makkah Route, yang diterapkan sebagai hasil diplomasi bilateral dan memberikan kemudahan bagi 97.221 jemaah haji Indonesia tahun 2025.
“Lewat Makkah Route ini, jemaah tak lagi perlu antre panjang di imigrasi setibanya di Tanah Suci Mekkah dan Madinah,” katanya dalam keterangan dikutip pada Jumat (30/5/2025).
Menurutnya, pemeriksaan paspor dan visa kini diselesaikan langsung oleh petugas Imigrasi Arab Saudi di bandara embarkasi Indonesia.
“Artinya, saat menginjakkan kaki di Arab Saudi, para jemaah bisa langsung khusyuk beribadah tanpa beban administratif,” ujarnya.
Yuldi menegaskan bahwa Makkah Route adalah bentuk konkret dari pelayanan imigrasi modern dan humanis.
“Program ini menjadi solusi nyata, terutama bagi jemaah lansia dan difabel yang membutuhkan kemudahan dalam proses keberangkatan,” tegasnya.
Ia menuturkan, saat ini, program Makkah Route telah berjalan di tiga bandara utama di Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta Embarkasi Jakarta-Bekasi: 61 kloter, 26.606 jamaah, 13 konter, Bandara Juanda Surabaya: 97 kloter, 36.809 jamaah, 7 konter, Bandara Adi Soemarmo Surakarta: 94 kloter, 33.806 jemaah, 7 konter.
Dengan total kuota haji Indonesia 2025 sebanyak 221.000 orang, program ini telah mencakup 44 persen jemaah haji nasional.
“Pemerintah menargetkan perluasan agar seluruh embarkasi ke depan bisa terintegrasi dengan skema Makkah Route,” tuturnya.
Yuldi optimistis Makkah Route sebagai simbol kehadiran negara dalam memastikan hak dan pelayanan setara bagi seluruh jemaah haji asal Indonesia.
“Kami ingin agar semua jemaah haji, dari Sabang sampai Merauke, bisa merasakan manfaat program ini,” ucapnya.
“Inilah wajah baru Imigrasi Indonesia efisien, inklusif, dan melayani,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengungkap bahwa langkah berikutnya adalah menjadikan Makkah Route bersifat resiprokal.
Artinya, Indonesia akan mengusulkan agar petugas Imigrasi Indonesia juga hadir di bandara Arab Saudi untuk melayani kepulangan jemaah.
“Kami sedang mendorong agar pelayanan keimigrasian tak hanya efisien di awal keberangkatan, tapi juga saat kepulangan. Ini bagian dari diplomasi pelayanan publik yang adaptif dan proaktif terhadap kebutuhan umat,” pungkasnya. (fer)