Buntut Efek Domino Blackout di Bali, YLKI Minta PLN Miliki Standar yang Lebih Baik

INDOPOSCO.ID – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) belajar dari kasus blackout yang terjadi sebelumnya. Hal ini untuk melakukan evaluasi dan berbenah diri, agar kasus blackout ke depan tidak terjadi lagi.
Pernyataan tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) YLKI Rio Priambodo melalui gawai, Minggu (11/5/2025).
Rio mengatakan, kasus blackout menimbulkan efek domino, bukan hanya di rumah saja. Tetapi juga berdampak pula terhadap fasilitas pelayanan publik lainnya.
“Ini harus dipikirkan lebih lanjut agar PLN mempunyai standar yang lebih baik,” tegasnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, kompensasi pelanggan PLN terhadap blackout dijamin oleh UU Perlindungan Konsumen. Selain itu pemberian ganti rugi akibat pemadaman juga sudah diatur dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) no.2 tahun 2025.
“Kompensasi ini juga selaras dengan hak konsumen yang termaktub dalam UU No. 8 Tahun 1999,” ungkapnya.
“Konsumen bisa mengajukan tuntutan ganti rugi keperdataan melalui BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) atau pengadilan negeri akibat pemadaman listrik oleh pihak PLN,” imbuhnya.
Sebelumnya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali menyatakan, aliran listrik di Bali telah kembali normal setelah mengalami blackout pada, Jumat (2/5/2025) sore waktu setempat. Hal tersebut disampaikan melalui akun media sosial X milik PLN UID Bali @plnuidbali baru-baru ini.
“Tepat pukul 03.56 (WITA) seluruh pasokan kelistrikan pelanggan telah berhasil dipulihkan 100 persen,” tulis PLN UID Bali terpisah dalam akun media sosial X @plnuidbali, Sabtu (3/5/2025).
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Gregorius Adi Trianto mengklaim, penanganan pemadaman listrik telah cukup cepat dilakukan. Meski hanya sebagian pengguna listrik yang terkendali.
“Kurang dari 30 menit setelah kejadian, suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap. Pada Pukul 18.30 WITA sebesar 50 persen pelanggan terdampak sudah berhasil normal kembali,” ujar Gregorius.
Listrik mati itu diduga gangguan PLTU Celukan Bawang Unit 2 di Buleleng, sehingga pasokan listrik di sebagian wilayah Bali terhenti. (nas)