Transfer Tunjangan Langsung ke Rekening Guru, Motivasi Tingkatkan Pendidikan bagi Anak Indonesia

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus meningkat kesejahteraan guru, salah satunya melalui sistem penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru. Ditemui INDOPOSCO.ID, Guru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Tangerang Selatan (Tangsel) Provinsi Banten Dwi Agus Wibowo mengapresiasi sistem penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru ini.
Menurut guru pembimbing konseling ini, sistem ini menjadi langkah positif dalam memastikan hak guru diterima dengan lebih cepat. “Sebagai seorang guru yang telah menerima tunjangan profesi melalui transfer langsung dari pemerintah pusat, saya merasa kebijakan ini merupakan langkah positif dalam memastikan hak guru diterima dengan lebih cepat dan transparan,” tutur Dwi kepada INDOPOSCO ID, Senin (5/5/2025).
Guru yang sudah mengajar sejak 2010 di SMAN 4 Tangsel ini mengatakan, pada tahap transisi penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru dari pemerintah daerah tidak mengalami kendala. Malah, pada tahap verifikasi data guru terbilang cepat.
“Alhamdulillah pada masa transisi tidak ada kendala, kalau soal waktu pada tahap verifikasi data guru itu wajar. Tidak menganggu proses penyaluran sih, selesai verifikasi data langsung cair,” kata Dwi.
Dwi menambahkan, sistem penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru sudah tepat, karena bisa memangkas birokrasi. Dan bisa meningkatkan kesejahteraan guru lagi. “Kalau melalui daerah otomatis prosesnya panjang, dengan langsung ke rekening guru ini bisa memangkas birokrasi. Dan kami senang karena bisa memotivasi guru untuk memberikan pendidikan terbaik,” terangnya.
Hal senada diungkapkan Guru Mata Pelajaran (Mapel) Bahasa Indonesia Siti Rukiyah. Guru yang sudah mengajar sejak 2007 di SMAN 4 Tangsel ini mengatakan, bahwa mekanisme baru penyaluran tunjangan ini membuat prosesnya lebih cepat dari biasanya. “Lebih cepat dari biasanya, sebelumnya kadang diterima mendekati tengah tahun dan dirapel dua triwulan. Terima kasih banyak semua pihak yang terlibat memperlancar distribusi TPG ini,” ujar Siti.
Ia menuturkan, pada tahap transisi proses pendataan sampai dengan pencairan cukup lancar dan cepat. “Alhamdulillah pembaharuan sistem ini semakin memudahkan, sehingga semakin memotivasi para guru untuk memberikan pendidikan terbaik,” ucapnya.
“Saya merasa sangat senang dengan adanya transfer langsung tunjangan profesi guru dari pemerintah pusat. Prosesnya lebih cepat, sehingga saya bisa menerima hak saya tepat waktu. Hal ini tentu sangat membantu meningkatkan kesejahteraan kami,” sambung Siti.
Ia berharap transfer langsung tunjangan profesi guru bisa berjalan lancar ke depannya. Sehingga bisa memotivasi guru untuk terus memberikan yang terbaik bagi pendidikan anak-anak Indonesia.
Sebelumnya, sejak diluncurkan pada 13 Maret 2025 lalu, proses penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru di berbagai daerah terus menunjukkan tren yang positif. Capaian positif di daerah tersebut, turut berpengaruh secara nasional. Mengacu pada target hingga triwulan I-2025 yang semula direncanakan sekitar 200 ribuan, kenyataannya melesat melebihi target mencapai 587.905 atau sekitar 40% dari total sasaran.
Kecepatan daerah-daerah tersebut dalam penyaluran tunjangan guru antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci, yakni kepedulian guru dalam melakukan pemutakhiran data Data Pokok Pendidikan (Dapodik), keaktifan guru dalam verifikasi dan validasi rekening pada Info GTK, serta respons cepat pemerintah daerah dalam memproses Surat Keterangan Tunjangan Profesi (SKTP) bagi guru yang datanya dinyatakan valid.
“Sebanyak 587.905 guru ASN Daerah atau Sekitar 40 persen dari 1.476.964 guru, telah menerima transfer langsung tunjangan guru. Penyaluran ini dilakukan secara bertahap dan terus diupayakan agar berlangsung lebih cepat, efisien, dan akuntabel,” ujar Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Kementerian Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Nunuk Suryani, di Jakarta, Selasa (8/4/2025) lalu.
Daerah – daerah dengan persentase penyaluran tertinggi adalah Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, dengan capaian penyaluran mencapai 93 persen. Disusul oleh Provinsi Papua Selatan (92 persen), Kota Bengkulu (91 persen), Kota Magelang, Jawa Tengah (88 persen), dan Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu (85 persen). (adv)