Nasional

Efek Resesi Ekonomi, Komisi VII Minta UMKM Jadi Perhatian Bersama

INDOPOSCO.ID – Anggota Komisi VII DPR RI Siti Mukaromah mengatakan bahwa persoalan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus diatasi bersama-sama.

“UMKM hari ini memang kondisinya menjadi sebuah fokus perhatian, termasuk kami di Komisi VII,” kata Siti Mukaromah usai acara Penyerapan Aspirasi Masyarakat di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa sore.

Dalam hal ini, kata dia, UMKM menjadi bagian yang mendapatkan efek dari situasi resesi ekonomi yang saat sekarang melanda Indonesia.

Menurut dia, resesi ekonomi telah berdampak pada penurunan daya beli masyarakat sehingga daya jual UMKM ikut menurun.

“Ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh semua pihak, bukan hanya oleh pelaku UMKM,,” kata wakil rakyat yang berada di komisi yang membidangi perindustrian, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, dan sarana publikasi ini.

Legislator yang akrab disapa Erma ini melanjutkan, “​​​​​​Pelaku UMKM perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dan juga dari kita semuanya, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.”

Disebutkan pula berbagai persoalan yang dihadapi pelaku UMKM seperti permodalan, pasar, bahan baku, dan kekuatan daya beli masyarakat itu harus dicarikan jalan keluarnya.

Menurut Erma, hal itu karena sebagaimana yang sudah dirilis oleh Pemerintah bahwa di Indonesia terdapat sekitar 65 juta pelaku UMKM. Jumlah tersebut bukan angka yang kecil mengingat sebagian di antaranya merupakan kelompok serta belum termasuk anggota keluarganya.

“Artinya, secara keekonomian mereka juga terancam, dan ini kalau tidak diatasi bersama-sama, baik pemerintah, DPR, pusat maupun daerah, maka ini akan menjadi ancaman krisis yang luar biasa,” katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan UMKM dapat terus berdaya, UMKM harus bisa bangkit, serta UMKM harus bisa mendapatkan jalan keluar agar tetap bisa eksis dan mampu memberdayakan dirinya secara lebih baik.

“Apa pun itu, artinya UMKM yang bertahan hidup maupun UMKM yang berkembang untuk ke arah industri. UMKM itu memang ada yang bertahan hidup, misalnya penjual rujak, penjual cilok, pokoknya yang kecil-kecil,” katanya menjelaskan.

Ia berpendapat bahwa UMKM berkembang karena mempunyai kemampuan dan visi industri menengah menuju ke atas. Akan tetapi, juga harus mempunyai pendampingan.

Dengan demikian, kata dia, UMKM bertahan hidup maupun UMKM berkembang menuju industri harus punya pola pendampingan masing-masing.

“Akan tetapi, mungkin polanya tidak bisa sama, harus ada yang berbeda, dan ini harus dijadikan perhatian khusus, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” katanya.

Erma berharap hal itu menjadi kekuatan yang bisa mengeluarkan bangsa Indonesia dari kondisi krisis ekonomi yang terjadi saat sekarang, sekaligus menjadikan masyarakat tetap berdaya, tetap eksis, serta mampu mempertahankan hidup dan keekonomiannya. (bro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button