Terkait Kondisi Internal dan Jaga Penerbangan di Puncak Lebaran, Serikat Karyawan GI Nyatakan Sikap

INDOPOSCO.ID – Sekretariat Bersama Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (GI) (Persero) Tbk yang terdiri dari Asosiasi Pilot Garuda (APG), Serikat Karyawan Garuda Indonesia (SEKARGA), dan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), menyampaikan pernyataan sikap terkait kondisi internal perusahaan serta komitmen mereka dalam menjaga kelancaran operasional penerbangan pada periode puncak Hari Raya Idulfitri 1446H.
Dalam pernyataan tersebut, serikat karyawan menyoroti polemik yang terjadi dalam kebijakan rekrutmen dan penempatan karyawan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia.
Para karyawan yang diwakili Presiden APG Ruli Wijaya, Ketua Umum SEKARGA Dwi Yumanta, dan Ketua Umum IKAGI Achmad Haeruman menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada tanggapan dari manajemen atas surat yang telah dikirimkan pada 5 Maret 2025, dan menunggu solusi konkret dari seluruh pemangku kepentingan terkait.
“Selain itu, kami juga mengecam segala bentuk ancaman, tindakan represif, dan upaya pembungkaman terhadap pihak-pihak yang mengkritisi kebijakan tersebut,” tandas mereka.
Menurut serikat karyawan, tindakan tersebut bertentangan dengan hak kebebasan berserikat dan berpendapat yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Lebih lanjut, serikat karyawan juga menegaskan bahwa kepemimpinan di perusahaan tidak boleh bergantung pada dukungan pihak luar.
Mereka meminta Direktur Utama untuk menunjukkan kepemimpinan yang bertanggung jawab dengan mengutamakan keterbukaan dan integritas dalam setiap kebijakan yang diambil.
“Kami meminta manajemen segera mengatasi ketidakstabilan internal ini karena dampaknya telah meluas ke media sosial, menurunkan kepercayaan investor, serta menciptakan ketidakstabilan di lingkungan kerja. Ketidakterbukaan dalam kebijakan rekrutmen dan penempatan karyawan dapat merusak Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance),” ujar Capten Ruli Wijaya selaku Presiden Asosiasi Pilot Garuda dan juga Ketua Sekretariat Bersama.
Meskipun tengah menghadapi tantangan internal, serikat karyawan menegaskan komitmen mereka untuk memastikan operasional penerbangan tetap berjalan lancar selama puncak arus mudik dan balik Lebaran.
Mereka memastikan layanan kepada pelanggan tetap menjadi prioritas utama, termasuk menjaga ketepatan waktu penerbangan serta standar keamanan dan kenyamanan.
Sebelumnya, Direktur Human Capital & Corporate Service Garuda Indonesia Enny Kristiani pada 5 Maret sudah memberikan tanggapan terkait viralnya polemik ini di media sosial.
Menurut Enny, ke-14 orang tersebut berstatus sebagai pegawai pro hire yang memiliki kontrak kerja. Proses penerimaannya juga dilakukan sesuai ketentuan rekrutmen kepegawaian yang berlaku di perusahaan.
Adapun 14 orang tersebut memiliki jabatan yang berbeda, yakni 9 orang sebagai CEO Office Specialist, 1 orang Senior Lead Professional, 2 orang Protokol Dirut dan 2 orang Protokol Ibu Dirut.
Beberapa waktu lalu, jagat maya diramaikan dengan unggahan viral yang memperlihatkan daftar 14 rekrutmen baru maskapai Garuda Indonesia.
Sebanyak 14 orang tersebut merupakan mantan pegawai maskapai lainnya, Lion Group.
Postingan itu menghebohkan publik lantaran 14 orang tersebut mendapatkan gaji yang sangat fantastis, mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 117 juta. (srv)