Fokus di Bidang Pangan dan Ekonomi, Perisai Syarikat Islam Menjadi Ormas Modern dan Terbuka

INDOPOSCO.ID – Organisasi Masyarakat (Ormas) Perisai Syarikat Islam menjadi tameng dan benteng serta fokus pada pertahanan dan keamanan. Selain itu juga fokus pada bidang pangan, ekonomi dan kegiatan sosial masyarakat serta bersinergi dengan TNI-Polri.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua PP Perisai Syarikat Islam baru periode 2025-2030 Aditya Yusma Perdana di sela-sela pengukuhan di Jakarta, Minggu (23/3/2025) malam.
Aditya menjelaskan, Perisai didirikan pada 1930 lalu oleh Sarekat Islam (SI) sebagai organisasi kepemudaan. Tujuannya untuk menggalang kekuatan pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemuda dalam perjuangan kemerdekaan.
Menurut dia, kepemimpinan Perisai lahir kembali pada tahun ini dengan Nama Perisai Syarikat Islam. Dengan tetap memegang teguh Kemerdekaan Indonesia dan NKRI harga Mati.
Dia berharap Perisai Syarikat Islam menjadi wadah masyarakat. “Jika Rakyat bersatu Indonesia akan maju. Pihaknya akan berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi yang saat ini menggalang pembentukan koperasi merah di desa. Dan kami ikut memulai perjuangan ini dari desa,” ungkapnya.
Ia mengungkap simbol baru yang melekat pada lambang Perisai, selain memuat Bintang dan bulan juga di tengahnya terdapat 3 tugu. “Tugu tengah, semurni-murninya Tauhid dengan mengemas batik kawung yang diciptakan Sultan Agung dari kerajaan Mataram bermakna kemurnian, dan kesempurnaan,” jelasnya.
Sementara Tugu Kanan diartikan setinggi-tinggi dengan mengemas motif batik parang barong memiliki makna kebijaksanaan, pengendalian diri, dan kehati-hatian. “Sedangan Tugu Kirii bermakna siasah dengan motif Sidomulyo makna batik sidomulyo adalah harapan agar penggunanya mendapatkan kemuliaan, kebahagiaan, dan kemakmuran,” terangnya.
Sebelumnya, pada saat pengukuhan yang dipandu langsung oleh Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, Aditya dalam sumpah dan ikrarnya menyatakan kesediaan untuk melanjutkan perjuangan pendiri bangsa dalam mewujudkan cita-cita Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
“Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, membela Hak rakyat Indonesia di atas kepentingan pribadi maupun golongan,” tegasnya.
Aditya juga berikrar akan menjaga cita-cita luhur Perisai Syarikat Islam, menjaga martabat, kehormatan, dan nama baik organisasi. “Saya tunduk kepada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Perisai Syarikat Islam dan menjaga rasa Kekeluargaan, Kebersamaan, kekompakan serta norma yang berlaku demi mencapai tujuan organisasi,” katanya.
“Sesungguhnya apabila Saya melanggar Ikrar Suci Perisai Syarikat Islam, maka Saya bersedia dikenakan sanksi organisasi dan penerapan disiplin organisasi,” imbuhnya. (nas)