Kakorlantas Beber Sejumlah Strategi Urai Kemacetan saat Mudik Lebaran 2025

INDOPOSCO.ID – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryo Nugroho mengemukakan strategi mengawal arus mudik 2025 yakni, pembatasan kendaraan sumbu tiga, contraflow, hingga one way.
Mengenai larangan kendaraan sumbu tiga melintas di dalam tol, ia menyebut kendaraan besar itu dilarang melintas mulai 24 Maret 2025.
“Kendaraan sumbu tiga mulai dilarang tanggal 24 hingga tanggal 8 April, tetapi ini tidak absolut, untuk angkutan sembako dan lain sebagainya masih bisa jalan,” kata Agus dalam keterangannya diterima di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Termasuk barang-barang yang diangkut dengan sumbu dua itu masih bisa melintas di jalan tol. Artinya ketentuan pelarangan tersebut tidak absolut.
“Ada alternatif pengangkutan logistik barang masih bisa. Kecuali di TransJawa, sumbu dua itu dilarang, khusus membawa batu dan pasir, ini di Surat Keputusan Bersama (SKB) sudah ditetapkan,” jelas Agus.
Sementara rekayasa lalu lintas contraflow. Ia menyebut penerapan contraflow akan bergantung pada peningkatan rasio kendaraan.
“Persoalan jalan tol itu adalah dari Km 01 itu sudah 3 lajur, setelah 3 lajur, nanti akan ketemu lagi 2 lajur, 4, 3, 2, akhirnya terjadi bottleneck, sehingga apabila pada saat nanti arus mudik cukup tinggi, bangkitan arus mudik cukup tinggi, ini nantinya harus kita lakukan contraflow,” ujar Agus
Ia mengungkap, ketika rasio kendaraan setiap jam sudah mencapai 6.200 kendaraan, one way nasional akan diterapkan. One way akan diterapkan kembali dari Km 70 hingga Km 414.
“Kapan harus dilakukan? Ketika Tol Cikampek Utama (Cikatama) itu jumlahnya 6.200 per jam. Apabila tidak dilakukan one way, tentu kapasitas tol tidak akan mampu dengan bangkitan arus yang cukup deras,” imbuh Agus.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 5-7 April 2025. Sementara pergerakan masyarakat saat mudik diperkirakan mencapai 146,68 juta orang atau sekitar 52 persen dari total populasi Indonesia. (dan)