Nasional

Pangkas Durasi Haji Jadi 30 Hari, BPH Siap Jalankan Perintah Prabowo Kembali Pangkas Biaya Haji di 2026

INDOPOSCO.ID – Biaya haji 2025 sudah mengalami penurunan hingga Rp3 juta, meski begitu Badan Pelaksana Haji (BPH) menyatakan siap menjalankan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk kembali menurunkan kembali biaya haji di tahun 2026.

“Kemarin di Hambalang Pak Presiden menanyakan kepada kami. Pak presiden mengapresiasi sudah turun 3 jutaan itu, tapi sekaligus menanyakan juga apakah bisa turun lagi?” kata Kepala BPH Mochamad Irfan Yusuf, kepada wartawan di Gedung Kemenag RI, Jakarta Pusat, dikutip Jumat (28/2/2025).

Irfan menganggap pertanyaan itu adalah sebuah perintah. BP Haji menyatakan kesiapannya berupaya menurunkan biaya haji pada 2026 mendatang.

“Tentu saja itu bagi kami adalah suatu perintah, bukan pertanyaan, dan insyaallah kita siap untuk mencoba mengkalkulasi bagaimana bisa turun lebih banyak lagi untuk tahun depan,” tegas pria yang akrab disapa Gus Irfan itu.

Gus Irfan pun mengungkapkan bahwa salah satu strategi yang akan dilakukan pihaknya jika nanti sudah berdiri menjadi otorita tunggal untuk pelaksanaan haji di 2026, maka pihaknya akan memangkas durasi pelaksanaan haji menjadi 30 hari.

“Kalau biasanya 40 hari, kami akan berupaya mrmangkas menjadi 30 hari, ini sangat mungkin mengurangi pembiayaan haji nantinya,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, tahun ini biaya haji mengalami penurunan. Besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) jemaah haji reguler rata-rata Rp 89,41 juta dengan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) rata-rata Rp 55,43 juta.

Biaya tersebut turun Rp 3 juta dibandingkan BPIH 2024 yang mencapai Rp 93,41 juta dengan Bipih yang dibayar jemaah Rp 56 juta.

Meski demikian, penurunan tersebut berada di bawah Kementerian Agama sebagai penyelenggara haji dan umrah.

“Penyelenggaranya (tahun ini) masih Kementerian Agama, dalam hal ini PHU, insyaallah tahun depan setelah revisi undang-undang oleh teman-teman DPR selesai, kita akan sepenuhnya memegang kendali,” terangnya.

Di tempat yang sama, Wakil Kepala BPH Daniel Anzar Simanjuntak turut menjelaskan strategi lain yang kemungkinan akan dilakukannya adalah bagaimana memanfaatkan tiket carteran pesawat untuk pesawat pulang ke tanah air agar tidak terbuang percuma dengan memberikan diskon kepada warga Arab Saudi yang ingin berlibur ke Indonesia.

“Setelah kami pelajari, salah satu pembiayaan yang mahal adalah biaya sewa pesawat. Biasanya kita memcarter pesawat itu untuk pulang pergi. Kalau perginya ngangkut jamaah, tapi saat balik ke tanah air itu bangkunya kosong tak terisi. Nah kami ingin pas pulangnya dimanfaatkan juga untuk warga Arab Saudi yang ingin berwisata. Karena biasanya kalau musim haji, justru warga Arab Saudi pergi ke luar negeri,” ucapnya.

Untuk itu, kami akan berkordinasi dengan Kementerian Pariwisata untuk membicarakan hal ini agar Indonesia dijadikan destinasi wisata favorit bagi warga Arab di saat musim haji. Salah satunya mungkin dengan cara memberikan diskon besar untuk menarik minat mereka,” jelasnya.

“Yang pastinya juga dapat memberikan devisa untuk negara dan peningkatan ekonomi daerah yang jadi tujuan wisata dengan masuknya turis asal Arab ke. Tanah Air ini. Semoga saja ini bisa terwujud,” tambahnya.

Strategi lainnya, BPH juga akan merealisasikan ‘Kampung Haji’ di Arab Saudi. Dengan keberadaan kampung ini, dimungkinkan ada efesiensi pengeluaran haji tiap tahunnya. (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button