Di Kongres Partai Demokrat, AHY Ungkit Dikhianati Anies saat Pilpres 2024 dan Senang Bergabung dengan Prabowo

INDOPOSCO.ID – Dalam pembukaan Kongres VI Partai Demokrat, Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan perjalanan partai selama lima tahun kepemimpinannya, salah satunya ujian partai di pemilihan presiden 2024.
Dalam kesempatan itu, AHY kembali menyinggung saat ditinggalkan Anies Baswedan karena mantan gubernur Jakarta itu maju bersama Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Ia menjelaskna bahwa Partai Demokrat saat itu harus mengambil posisi sebagai oposisi bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Meski demikian, langkah ini belakangan membuat Demokrat gigit jari karena mereka merasa ditinggalkan Anies dan Koalisi Perubahan.
“Ketika Demokrat tengah serius untuk menata langkah dan menyusun strategi dan berikhtiar di lapangan, kita kembali menghadapi ujian. Kita ditinggalkan begitu saja, masih ingat?” kata AHY saat membuka Kongres VI Partai Demokrat di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Belakangan, AHY dan Demokrat memutuskan untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. AHY lalu mensyukuri keputusan ini.
“Peristiwa tersebut justru telah membawa kita pada sesuatu yang lebih baik, di mana akhirnya terbuka ruang dan jalan kebersamaan dengan Presiden Prabowo Subianto,” kata dia.
AHY mengatakan, ia bersyukur Partai Demokrat menjadi bagian penting dari kemenangan Prabowo bersama Koalisi Indonesia Maju di Pilpres 2024. Ia juga mensyukuri bahwa kader-kader Demokrat kini mengemban jabatan di pemerintahan.
“Dan kini kader-kader utama Partai Demokrat dipercaya Presiden Prabowo mengemban amanah di pemerintahan nasional,” kata AHY.
AHY pun menjelaskan bahwa setelah bubar jalan dari Koalisi Perubahan, kader sempat bingung harus melakukan apa untuk menjalankan strategi kemenangan partai di pemilu.
“Belum lagi ketika kita bubar jalan dengan poros koalisi sebelumnya, banyak yang bingung betul?” kata AHY.
“Waduh ketum saya sudah pasang (baliho) bagaimana ini? Ketua DPD datang, ketua DPC dating, tum waduh bahaya tum kita sudah pasang di mana-mana, terus saya jawabannya begini “apalagi saya pak,” saya bilang gitu, “kalau bapak bingung apalagi saya,” imbuhnya yang dismabut tepuk tangan kader.
Meski begitu, lanjutnya, kebingungan kader tak berlangsung lama untuk move on.
“Tapi cukup dua minggu bingungnya, kenapa cuma dua minggu? Waktu yang tersedia memang sempit tapi Allah memberikan jalan kepada kita menentukan pilihan yang lebih baik daripada itu,” ungkapnya.
“Jadi alhamdulillah bapak/ibu sekalian kita bisa move on dengan cepat dan mengambil peluang yang sempit tetapi insyaallah membawa kebaikan,” pungkasnya. (dil)