Nasional

Pendiri NII Crisis Center: Waspadai Potensi Aksi Terorisme Jelang Ramadan

INDOPOSCO.ID – Aparat keamanan dan masyarakat untuk tidak lengah terhadap potensi aksi terorisme menjelang bulan suci Ramadan.

Pernyataan tersebut diungkapkan Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan melalui gawai, Minggu (23/2/2025).

Ia menyebut ancaman terorisme di Tanah Air masih ada. Meskipun kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang sebelumnya menjadi ancaman besar di Indonesia telah membubarkan diri dan mengikrarkan diri sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Jamaah Islamiyah adalah salah satu pecahan atau sempalan dari faksi NII, dan kelompok ini tetap memiliki hubungan dengan pelaku-pelaku terorisme yang selama ini ditangkap oleh Densus 88,” terangnya.

Ia menyebut, seluruh pelaku terorisme di Indonesia yang ditangkap Densus 88 sejatinya berasal dari akar yang sama, yakni NII. Seperti penangkapan teroris di berbagai daerah seperti Sumatera Barat, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

“Penangkapan ini membuktikan bahwa mereka merupakan bagian dari jaringan NII,” katanya.

Aksi terorisme, dikatakan dia, sering kali dipicu oleh keyakinan bahwa bulan Ramadan adalah waktu yang sangat istimewa. Ada kepercayaan jika melakukan amaliyah teror di bulan Ramadan dan meninggal dunia, maka akan meninggal sebagai syahid. Bahkan masuk surga tanpa hisab bersama keluarga.

“Kita masih ingat serangkaian serangan yang terjadi di bulan Ramadan pada tahun-tahun sebelumnya. Seperti ledakan bom yang mengguncang Pos Pengamanan Gemblegan, Serengan, Surakarta, pada 17 Agustus 2012, granat yang meledak di Gladak, Solo, pada 18 Agustus 2012, serta serangan bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada 5 Juli 2016,” bebernya.

Dia meminta aparat dan masyarakat jangan lengah dengan terus meningkatkan kewaspadaan terkait aksi terorisme di bulan Ramadan.

“Jangan lengah. Bulan Ramadan sering dimanfaatkan oleh kelompok teroris karena mereka meyakini bahwa melakukan amaliyah teror di bulan ini dianggap lebih utama,” ucapnya.

“Dengan kewaspadaan yang tinggi aparat dan masyarakat dapat mencegah aksi teror yang bisa mengganggu kedamaian dan keamanan negara,” imbuhnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button