Penembakan di Rest Area KM 45, Pengamat: Persekusi Orang Bisa Berujung Fatal

INDOPOSCO.ID – Pengamat Media Sosial, Edi Waluyo sangat menyesalkan aksi persekusi yang terjadi di video yang viral terkait kasus penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
“Bukan membela penembakan, tetapi dalam kondisi apapun, jangan terlalu mudah melakukan persekusi orang, yang dapat berakibat fatal,” kata Edi Waluyo di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Penembakan tersebut, menurut dia, memang lebih fatal. Tetapi saling menahan emosi dan mengedepankan persuasi sangat dibutuhkan. “Dalam kondisi (Persekusi) yang sangat sulit dan menegangkan memang tidak mudah dilakukan, ke depan aksi-aksi seperti ini jangan sampai terjadi lagi,” katanya.
Ia juga sepakat dengan apa yang disampaikan oleh pihak TNI AL bahwa pijaknya akan terus mengawal proses pengadilan berjalan normal. Dan memohon semua pihak untuk saling menahan dan mengedepankan sikap saling menjaga.
“Dalam kondisi yang sulit ini, kejernihan berfikir dan kedewasaan bersikap dapat membuat situasi ini bisa saling cooling down,” ucapnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan Panglima TNI dalam menyikapi kejadian ini sangat tegas dan berpihak pada kebenaran, faktanya bahwa anggota TNI AL itu tidak tahu kalau mobil yang ia beli adalah mobil rental.
Ia menambahkan, semua pihak ingin proses menjadi transparan dan bisa dilihat dari kejernihan hati dan pikiran. “Dalam kondisi demikian, ia membawa mobil dan dikejar oleh 4 mobil maka terjadi kepanikan yang luar biasa. Sampai terjadi persekusi yang mengakibatkan penembakan, itu juga sangat kami sesalkan,” terangnya.
Pada kasus tersebut, sejumlah warga Jakarta mengapresiasi langkah hukum yang dilakukan TNI AL dan Polri. Dengan mendukung proses hukum terhadap tiga oknum TNI.
“Hal ini patut diapresiasi adalah sikap dari TNI yang terbuka dan menyerahkan proses penyidikan kepada Puspomal,” ungkap Arie Subagio warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ditemui INDOPOSCO.ID.
Langkah koordinasi TNI AL dan Polri, menurutnya, memastikan penyelidikan objektif dan independen. Itu terlihat saat proses rekonstruksi yang telah dilaksanakan secara terbuka
bersama pihak kepolisian.
“Kasus ini tengah didalami oleh semua pihak. kami berharap sebagai masyarakat dan pencarian keadilan agar semua pihak dapat bersabar. Saya meyakini aparat penegak hukum akan bekerja profesional dan transparan dalam mengungkap kasus ini,” jelasnya.
Hal yang sama diungkapkan Wirawan Wibowo, warga Margonda Kota Depok. Ia menyoroti kronologi kejadian, mulai dari pengerahan massa hingga terjadi percekcokan dan penembakan.
Menurutnya, pengerahan massa tersebut juga tidak sepenuhnya dibenarkan. “Ini negara hukum, segala tindakan main hakim sendiri, tentu tidak ditolelir di mata hukum,” katanya.
“Kami sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak berwajib. Sehingga petugas bisa mengungkap fakta yang sebenarnya dan menghukum sesuai perbuatannya,” imbuhnya.
Sebelumnya, kejadian tragis mengguncang pengguna jalan tol. Seorang bos rental mobil ditemukan tewas akibat luka tembak di dada di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Sabtu (11/1/2025) lalu.
Dari video yang viral di media sosial bahwa terjadi pengejaran mobil brio yang diduga digelapkan oleh oknum TNI AL. Saat pengejaran dan masuk ke Rest Area KM 45 Tol Cilegon Jakarta, terjadi persekusi atas dugaan penggelapan mobil rental dan tengah dikejar oleh serombongan pemilik dan staf rental yang memergoki mobil tersebut melintas di Jalan Saketi, Pandeglang.
Dari catatan rekonstruksi memperagakan 36 adegan yang dimulai dari pertemuan antara para pelaku dan korban di Saketi, Pandeglang, hingga penembakan di rest area yang menyebabkan Ilyas meninggal dunia dan seorang rekannya, Ramli, mengalami luka tembak. (nas)