Menlu Ungkap Arah Diplomasi Ekonomi Indonesia di Pemerintahan Prabowo
INDOPOSCO.ID – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyatakan, diplomasi Indonesia di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto diarahkan mendorong transformasi ekonomi nasional secara proaktif dan luwes yang berlandaskan pada keadilan dan kemandirian. Serta kemitraan saling menguntungkan, mendorong ketahanan, inovasi, dan inklusi.
”Diplomasi ekonomi Indonesia yang berlandaskan Pancasila akan mendorong perdagangan yang lebih adil, perluasan pasar produk Indonesia di luar negeri, serta menarik investasi yang mendukung prioritas nasional,” kata Sugiono dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2025 di Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Indonesia berfokus memperkuat kemitraan strategis dengan mitra pasar non-tradisional untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di berbagai sektor pasar non-tradisional, sekaligus sebagai tujuan outbound investment Indonesia.
”Indonesia berkomitmen menyelesaikan perjanjian perdagangan internasional yang tengah berjalan, guna mengurangi ketegangan perdagangan serta memberikan kejelasan dan perlindungan bagi pelaku usaha, termasuk bagi UMKM,” ujar Sugiono.
Ia menambahkan, Indonesia akan terus berperan aktif dalam kemitraan global mendukung kebijakan kedaulatan pangan nasional dan ketahanan serta kemandirian energi. Juga komitmen terhadap sustainable growth akan menjadi salah satu pilar utama diplomasi Indonesia.
Di sisi lain, ia menyoroti berbagai economic injustice dan unfair trade policies and practices yang terjadi, termasuk terhadap komoditas unggulan, terutama bagi negara berkembang.
”Karena itulah, diplomasi ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo akan memperjuangkan sistem perekonomian dunia yang lebih berkeadilan bagi negara berkembang dan the Global South,” imbuh Sugiono.
Di tengah ketidakpastian global, Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh secara positif di atas 5 persen, lebih tinggi dari rerata ekonomi dunia. Itu membuktikan ketahanan ekonomi Indonesia cukup stabil dan terjaga dengan baik. Fokus diplomasi ekonomi ditujukan mewujudkan Asta Cita. (dan)