Dituding Coba Memecah Belah Eropa, Ini Kebijakan Kontroversial Donald Trump
INDOPOSCO.ID – Situasi politik dan diplomatik antara Eropa dan Amerika Serikat (AS) tampaknya semakin dinamis menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden terpilih AS pada 20 Januari 2025 mendatang. Berikut poin-poin utama terkait isu ini seperti dikutip ANTARA pada Jumat (10/1/2025):
1. Tuduhan Upaya Perpecahan Eropa
– Wakil Kanselir Jerman, Robert Habeck menuduh Trump mencoba memecah belah negara-negara Eropa dengan kebijakan bilateral yang sebelumnya ia gunakan dalam masa jabatan sebelumnya.
– Habeck menekankan pentingnya persatuan Eropa, terutama bagi Jerman yang sangat bergantung pada dukungan Uni Eropa dalam menghadapi kebijakan perdagangan AS yang cenderung proteksionis.
– Surplus perdagangan Jerman dengan AS dianggap menjadi sasaran utama kebijakan tarif Trump.
2. Kritik Olaf Scholz terhadap Trump
– Kanselir Jerman Olaf Scholz mengecam pernyataan Trump terkait akuisisi Greenland dan Kanada.
– Scholz menegaskan bahwa integritas perbatasan internasional tidak boleh dilanggar, dan prinsip ini menjadi dasar tatanan perdamaian global.
– Pernyataan Trump tentang kemungkinan akuisisi wilayah seperti Greenland memicu respons tegas dari Denmark dan Perdana Menteri Mette Frederiksen, yang memperkuat status otonomi Greenland.
3. Kebijakan Kontroversial Trump
– Trump terus mengangkat isu akuisisi Greenland, menyebutkan bahwa wilayah tersebut akan mendapat perlindungan dan kesejahteraan jika menjadi bagian dari AS.
– Usulan Trump untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS melalui tekanan ekonomi menambah ketegangan hubungan internasional.
– Dalam platform Truth Social, Trump menggalang dukungan dengan slogan seperti “BUAT GREENLAND HEBAT LAGI!”
4. Elon Musk dan Pengaruhnya terhadap Hubungan Jerman-AS
– Elon Musk, penasihat dekat Trump, memanaskan hubungan dengan mengkritik Kanselir Scholz dan Presiden Frank-Walter Steinmeier secara terbuka.
– Dukungan Musk terhadap Alternatif untuk Jerman (AfD), partai sayap kanan, menjadi perhatian besar menjelang pemilu Jerman pada 23 Februari.
– Scholz menanggapi kritik ini dengan menegaskan komitmen Jerman terhadap NATO sebagai pilar utama keamanan global.
5. Respons Eropa terhadap Trump
– Pemimpin-pemimpin Eropa, termasuk Habeck dan Scholz, menyerukan solidaritas Eropa menghadapi kebijakan Trump yang berpotensi mengganggu stabilitas transatlantik.
– Hubungan Eropa-AS akan diuji, terutama dalam isu perdagangan, keamanan, dan nilai-nilai bersama.
6. Tantangan Transatlantik Mendatang
– Dengan pelantikan Trump yang semakin dekat, Eropa bersiap untuk kemungkinan menghadapi tantangan yang lebih besar terhadap hubungan diplomatik dan ekonomi transatlantik.
– Langkah-langkah strategis sedang dipertimbangkan untuk mempertahankan kesatuan Eropa, menghadapi kebijakan unilateral dari pemerintahan AS yang baru. (her)
Sumber: Anadolu-OANA