Nasional

BRIN: Penginderaan Jarak Jauh GNSS-RO untuk Pantau Iklim dan Analisis Cuaca

INDOPOSCO.ID – Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Noersomadi menggunakan metode penginderaan jarak jauh untuk pengamatan profil vertikal atmosfer bawah dan atas Bumi dalam skala global yaitu GNSS-RO.

“Selain memiliki akurasi yang baik, resolusi vertikal yang tinggi juga cakupannya sangat global yaitu daratan dan lautan,” kata Noersomadi dalam keterangan, Sabtu (14/12/2024).

“Dan yang paling utama adalah pengukuran dengan teknik GNSS-RO dapat dilakukan terus menerus, yang berarti tidak dibatasi keadaan cuaca seperti cerah, berawan, badai dan lainnya,” lanjut Noersomadi.

Penerapan GNSS-RO untuk riset dinamika atmosfer dan hidrometeorologi di Indonesia dapat digunakan sebagai perangkat menganalisis cuaca, pemantauan iklim, verifikasi model, penelitian cuaca luar angkasa dan ionosfer, serta analisis gelombang gravitasi.

Dengan keunggulan yang dimiliki GNSS-RO, Noersomadi mengembangkan sistem informasi bernama GNSS for Atmospheric Observation and Tracking the Climate Change atau disebut Gatotkaca.

Sistem ini, menurut dia, memberikan informasi kandungan uap air di atas 2 km di wilayah Indonesia yang ditampilkan menjadi sebuah data dan profil parameter dasar atmosfer mencakup temperatur, kelembapan, dan tekanan udara yang diperoleh dari satelit Constellation Satellites for Meteorology, Ionosphere, and Climate mission #2 (COSMIC-2) GNSS-RO.

“Analisis dan interpretasi data menjadi mudah dilakukan karena Gatotkaca menampilkan teknik kontur yang di-overlay pada peta dasar Indonesia yang dilengkapi legenda, lintang dan bujur. Sehingga, pengguna cukup mengakses data kelembapan dalam bentuk list data atau viewer data yang telah divisualisasikan,” terang Noersomadi.

Selain itu, masih ujar dia, visualisasi ini dapat di filter berdasarkan waktu baik dalam tahun, tanggal maupun jam. Seluruh data tersebut dapat diunduh secara gratis untuk kebutuhan analisis lebih lanjut pengguna.

Ia menjelaskan, cuaca dan iklim memberi pengaruh yang besar terhadap berbagai aktivitas masyarakat. Dalam pertanian, cuaca dan iklim menentukan jenis tanaman yang sesuai dan waktu tanam.

Pada perindustrian, lanjut dia, iklim mempengaruhi mata pencaharian penduduk, seperti industri garam yang membutuhkan terik matahari lebih banyak untuk produksinya. Pada bidang perhubungan, cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, serta kabut mempengaruhi kelancaran jalur transportasi khususnya penerbangan dan transportasi laut.

“Pada bidang kesehatan, cuaca dan iklim banyak mempengaruhi kesehatan manusia, seperti munculnya penyakit-penyakit tertentu di cuaca tertentu,” ungkapnya.

“Dan pada bidang budaya, iklim mempengaruhi cara hidup masyarakat Indonesia, seperti cara berpakaian, dan sebagainya. Selain itu, iklim mempengaruhi juga pada perencanaan konstruksi bangunan,” imbuhnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button