KIWI Challange 2024, Ajak Generasi Milenial Kembangkan Wirausaha

INDOPOSCO.ID – Jadi Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challange 2024 memang kompetitif. Pernyataan tersebut diungkapkan Market Manager Education New Zealand for Indonesia dan Malaysia, Naluri Bella Wati ditemui indopos.co.id dalam Acara Puncak KIWI Challange 2024, Sabtu (7/12/2024).
“Dan kita berusaha untuk fair juga untuk melihat siapa yang mampu memberikan ide terbaik, mulai dari submit video itu dilihat seperti apa kontennya, bagaimana bisnisnya sesuai tema yang diberikan,” jelasnya.
Pada acara puncak ini, menurut dia, peserta diuji bagaimana kemampuan bercerita, persentasi publik terhadap apa yang akan mereka kerjakan. Peserta ditantang untuk bisa menjelaskan kekuatan ide bisnisnya demi menjawab kebutuhan yang ada di masyarakat melalui UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
Kompetisi ini, dikatakan dia, juga didukung ICAN Education. Harapannya mampu memicu generasi muda untuk mampu mengembangkan ide bisnis. UMKM dijadikan dasar ide, karena UMKM merupakan salah satu tonggak ekonomi yang berasal dari masyarakat.
“Pun saat ini kami melihat anak-anak sekarang, SMA terutama sangat aware dan penduli dengan kompetisi bisnis seperti ini, dan mereka aktif di dunia entrepreneurship,” ujar Naluri.
Di tempat yang sama, Market Manager University of Otago Regional South East Asia and Europe, Sarah Ewing menambahkan, jika kompetisi ini sangat menarik bagi pihaknya. Ia ingin melihat sekaligus mendukung kemampuan generasi muda Indonesia.
Sarah menegaskan, jika pihaknya tak hanya menjadi juri pada kompetisi tersebut. Namun juga mempersiapkan hadiah bagi para pemenang berupa kesempatan magang virtual atau virtual internsip.
“Juara satunya akan mendapatkan kesempatan virtual internship. Tujuannya untuk memberikan pengalaman belajar di Otago khususnya program entrepreneurship di Otago, dan kesempatan belajar ini akan dimulai semester depan di bulan Februari,” ungkapannya.
Sarah berberharap lewat kompetisi ini, pelajar maupun mahasiswa dapat mengenal University of Otago. Termasuk mengenal bagaimana studi di New Zealand. “Semoga dengan acara ini juga kita bisa menarik pelajar, untuk memperkenalkan sistem pendidikan New Zealand,” tuturnya.
Setelah memaparkan ide bisnis masing-masing, ditetapkan tiga tim terbaik dari kategori SMA dan Universitas sebagai juara. Pun dipilih pula dua pemenang People’s Choice Award yang memiliki video ide bisnis dengan like terbanyak di media sosial.
Adapun juara pertama berhak mendapatkan hadiah e-voucher Rp 10 juta, juara ke dua berhak mendapatkan e-voucher Rp 8 juta, dan juara ke tiga mendapatkan e-voucher Rp 5 juta. Sementara People’s Choice Award mendapatkan hadiah e-voucher masing-masing Rp 2 juta.
Juara kategori universitas di antaranya juara 1 Petra Christian Universtiy: Partify. Juara 2 Petra Christian University: Meatup dan juara 3 UPH: LocalNih. Selanjutnya juara kategori SMA di antaranya juara 1 USG Education: LAW4MSME. Juara 2 USG Education: Brand-To-Bee dan juara 3 USG Education Futureminds. Selain itu juga ditetapkan People Choice Award di antaranya UPH: LocalNih dan USG Education: Brand-To-Bee.
Kepada indopos.co.id perwakilan kategori pelajar dari USG Education, David Francis menyebut timnya menghadirkan fitur Artificial Intelligent (AI) BOT. Fitur ini mampu memfasilitasi edukasi peraturan perundang-undangan atau hukum di Indonesia. “Harapan kami pelaku usaha seperti UMKM bisa memahami maupun mengerti regulasi saat menjalankan bisnis,” ujarnya.
Sedangkan dari kategori Universitas, perwakilan dari Petra Christian Universtiy, Ivana Putri Aninda bersama timnya menghadirkan platform Partify yang bisa menghubungkan pemilik usaha dengan pencari kerja. Ide platform ini hadir karena banyak pelaku usaha yang kekurangan pekerja ketika momen tertentu, seperti hari raya keagamaan.
“Kami bersyukur lewat KIWI Challange ini akhirnya idenya bisa terpancing untuk dieksekusi. Lewat kompetisi ini kami sadar banyak generasi muda yang peduli dalam pengembangan wirausaha,” ungkap Ivana.
“Saya bisa lihat orang punya banyak perspektif soal bisnis. Menurut saya di KIWI Challange ini sangat berguna,” lanjut Ivana.
Sementara itu, salah satu pemenanag People’s Choice Award, dari Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan platform LocalNih, Richia Ruella menambahkan jika raihannya timnya tak cuma diraih lewat membagikan videonya. Tapi tentu ide proposal bisnis yang dituangkan pada video tersebut juag dipikirkan dengan matang.
“Lewat kompetisi ini membantu kami menghidupkan inovasi entrepreneurship. Mulai memetakan masalah dan mencoba menghadirkan solusi bagi UMKM terhadap bisnisnya,” ujar Richia.
Diketahui, puluhan siswa dan mahasiswa dari seluruh Indonesia bersaing dalam Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challange 2024. Para pelajar dan mahasiswa dalam kompetisi ini merancang sebuah ide bisnis yang dapat membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Setidaknya, ada 50 proposal dalam bentuk video yang dijaring sejak mulainya kompetisi ini pada 21 September 2024 lalu. Proposal para pelajar dan mahasiswa ini dikurasi langsung oleh pelaku wirausaha, akademisi hingga perwakilan dari Universitas of Otago, New Zealand, dan Education New Zealand. (nas)