Nasional

Di Tengah Disrupsi Digital, Pentingnya Media Membangun Kemampuan Adaptasi

INDOPOSCO.ID – Perkembangan teknologi khususnya informasi telah membawa era disrupsi, yang mengubah wajah media dan industri. Juga mengubah cara berkomunikasi. Sebab, hampir semua aktivitas kehidupan manusia berbasis digital.

Situasi tersebut menuntut, media massa menciptakan produk jurnalistik dan model bisnis baru untuk menghadapi disrupsi digital.

Pempred Indopos.co.id dan Indoposco Ali Rachman mengatakan, perubahan itu suatu keniscayaan. Artinya dulu ketika membaca itu harus ada bentik fisik. Baik itu buku, tabloid atau majalah.

“Sekarang sudah beda lagi. Tetap membaca, tapi korannya berubah. Kita dari Indopos menyesuaikan bagaimana pun harus dikembangkan media. Sekarang revolusi, revolusi media sosial,” kata Aldo sapaan karibnya saat menerima kunjungan studi dari Universitas Budi Luhur (UBL) di kantor Indopos.co.id dan Indoposco kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2024).

Di dalam susunan redaksi Indopos.co.id dan Indopos telah menambah, divisi yang fokus mengurusi konten berkaitan dengan media sosial.

“Karena ada fenomena seperti itu. Kami coba mengubah diri dan selalu konsen terhadap isu terkini digital. Kita semua punya platfrom (media sosial),” ucap Aldo.

Direktur Konten Indopos.co.id dan Indoposco Juni Armanto menyadari, kondisi saat ini telah terjadi migrasi literasi. Menurutnya, dulu minat baca masyarakat kuat, saat ini yang disukai ialah audio visual.

“Semuanya beralih ke audio visual, ini warning media kita untuk mengikuti perkembangan media sosial. Kita akhirnya bermain juga di media sosial,” tutur Juni Armanto.

Direktur Utama Indopos.co.id dan Indoposco Sumber Rajasa Ginting menyatakan, sejumlah program yang dimiliki perusahaan merupakan kunci untuk bisa bertahan di era disrupsi digital.

“Kita tetap bertahan di Indopos ini karena kita banyak program. Jadi kita tidak ingin ketinggalan dengan media lain,” jelas Ginting.

Salah satu mahasiswa UBL dari Fakultas Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif (FKDK) Jalu Rifat Waridan Prakoso mengaku, sangat senang mengikuti kegiatan kunjangan studi tersebut. Ia menemukan banyak hal yang tak diajarkan di kampus.

“Sangat banyak (ilmu yang didapat). Terutama kita lebih mengenal lagi dunia media yang sebenarnya itu bagaimana sih. Kalau di kampus kan kita cuma belajar doang,” ucap Ketua Kelompok 1 kegiatan kunjungan studi UBL itu. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button