Wantannas Dorong Penguatan Kelembagaan untuk Atasi Ancaman Keamanan Multidimensi

INDOPOSCO.ID – Dinamika geopolitik dan geostrategi dunia terus memengaruhi situasi keamanan nasional, memunculkan ancaman yang tidak hanya mencakup aspek militer, tetapi juga siber, ekonomi, terorisme, hingga ketahanan sosial dan budaya.
Menanggapi hal tersebut, Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Wantannas RI) menyerukan perlunya penguatan kelembagaan agar dapat lebih responsif menghadapi berbagai ancaman keamanan global yang semakin luas dan multidimensi.
Seruan ini menjadi topik hangat dalam sarasehan bertajuk “Penguatan Peran Wantannas RI dalam Mendukung Pencapaian Tujuan Nasional” yang digelar Wantannas di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Acara ini diawali dengan pidato dari Sekretaris Jenderal Wantannas RI, Laksdya TNI T.S.N.B. Hutabarat, yang dilanjutkan dengan pemaparan dari pembicara utama, yakni Penasehat Khusus Presiden Bidang Energi sekaligus Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) Purnomo Yusgiantoro.
Sarasehan Wantannas menghadirkan sejumlah narasumber kompeten di bidangnya, antara lain Kepala Program Studi Ketahanan Nasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Armaedy Armawi, Staf Khusus Kementerian Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Hotmangaraja Panjaitan, Pakar Pertahanan dan Keamanan Universitas Indonesia Kusnanto Anggoro, serta Asisten Deputi Bidang Kelembagaan Tata Laksana Politik, Hukum, Keamanan, dan Pemerintah Daerah Kementerian PANRB Istyadi Insani.
Dalam kegiatan tersebut, pembicara utama dan para narasumber membahas bagaimana merumuskan kebijakan untuk memperkuat peran Wantannas guna mendukung pencapaian tujuan nasional, khususnya di tengah perubahan geopolitik dan geostrategi global yang semakin kompleks dan multidimensi, yang berdampak pada keamanan nasional Indonesia.
Diketahui, Wantannas telah menjalankan fungsi strategisnya sejak didirikan pada 1946 dengan berbagai perubahan kelembagaan hingga kini dikenal sebagai Dewan Ketahanan Nasional melalui Keputusan Presiden RI No. 101 Tahun 1999.
Sebagai lembaga yang bertugas mendukung Presiden dalam merumuskan kebijakan ketahanan nasional, Wantannas dinilai perlu memperkuat kewenangannya agar lebih adaptif menghadapi ancaman yang semakin dinamis.
Sebagaimana Dewan Keamanan Nasional di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Jepang, Wantannas RI perlu memperluas fungsinya agar dapat mengoordinasikan respons cepat terhadap ancaman keamanan nasional dan krisis multidimensi.
Saat ini, Wantannas lebih banyak berfokus pada pembinaan ketahanan nasional jangka panjang dan kajian strategis, tetapi masih terbatas dalam mengambil keputusan langsung di situasi krisis yang mendesak.
Tantangan yang ada menuntut perubahan signifikan agar Wantannas RI dapat berfungsi sebagai pusat koordinasi strategis yang mampu merespons ancaman secara cepat dan efisien.
Penguatan Wantannas diharapkan mencakup kewenangan untuk merumuskan kebijakan keamanan nasional yang komprehensif dan menyusun skenario kontingensi untuk situasi darurat.
Langkah ini tidak hanya akan memperkuat peran Wantannas RI dalam merespons krisis keamanan domestik maupun global, tetapi juga memastikan pengambilan keputusan yang strategis dan terkoordinasi di bawah supremasi sipil serta dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh ratusan jajaran Wantannas, pembahasan juga menyinggung ancaman terhadap keamanan nasional yang kini mencakup aspek non-militer seperti terorisme, kejahatan siber, perubahan iklim, dan pandemi global.
Diskusi ini turut menyoroti praktik terbaik Dewan Keamanan Nasional di berbagai negara sebagai inspirasi untuk pengembangan Wantannas yang lebih adaptif.
Wantannas pun menghadapi kebutuhan untuk lebih responsif dan adaptif dalam menghadapi ancaman multidimensi, mengingat kompleksitas tantangan yang terus berkembang.
Dengan penguatan ini, Wantannas diharapkan mampu menjadi lembaga proaktif dalam merumuskan kebijakan yang efektif dan mendorong sinergitas nasional antara pemerintah, masyarakat, dan civil society dalam menghadapi ancaman multidimensi.
Ke depan, Wantannas akan fokus menyusun strategi keamanan nasional yang adaptif terhadap perubahan lingkungan domestik dan global, menyusun naskah strategi, rencana kontingensi, serta proyeksi ancaman masa depan.
Dengan demikian, diharapkan Wantannas dapat membantu menciptakan keamanan nasional yang tangguh dan terintegrasi, menjadikan Indonesia lebih siap menghadapi tantangan keamanan yang terus berkembang.
Sekretaris Jenderal Wantannas RI, Laksdya TNI T.S.N.B. Hutabarat, menyampaikan apresiasi atas kontribusi semua pihak dalam sarasehan ini dan berharap hasil diskusi dapat memberikan manfaat nyata dalam memperkuat ketahanan nasional Indonesia.
“Pada intinya, bagaimana ke depan segala harapan, karena ini proses panjang. Selama ini pembahasan mulai dari zaman Orde Baru bahkan hingga saat ini kita sebenarnya melangkah, meski perlahan. Tetapi kita terus melangkah,” ujarnya.
Wantannas, lanjutnya, akan terus berupaya meningkatkan respons dan efektivitas dalam mendukung stabilitas nasional serta memberikan masukan strategis bagi pemerintah dalam menghadapi tantangan keamanan yang dinamis.
“Mudah-mudahan dengan pemerintahan yang baru, karena ini juga menjadi kewajiban kita bersama. Kita harus mengikuti dinamika dari tuntutan pemerintahan yang baru saat ini,” pungkasnya. (fer)