Awas, Gunung Iya di Ende NTT Naik Level dari Waspada ke Siaga

INDOPOSCO.ID – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan peningkatan status aktivitas Gunung Iya di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejak Selasa (5/11/2024) kemarin status naik dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga) sejak pukul 18.00 WITA.
“Kenaikan status Gunung Iya menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid dalam keterangan, Rabu (6/11/2024).
Dalam pemantauan sejak awal Oktober hingga 4 November 2024, terekam tanda-tanda kegempaan signifikan. Gunung Iya, dengan ketinggian 637 meter di atas permukaan laut, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
“Peningkatan ini didukung oleh data visual dan instrumental yang mencakup peningkatan jumlah gempa vulkanik dalam dan tremor berkesinambungan,” katanya.
Dalam rentang waktu 1 Oktober hingga 4 November 2024, menurut dia, kawah Gunung Iya tampak mengeluarkan asap putih dan kelabu setinggi 10–300 meter dari puncak, dengan kondisi cuaca bervariasi.
Pengamatan tersebut menggunakan drone pada 5 November menunjukkan asap berwarna kelabu dengan ketinggian sekitar 50 sampai 300 meter di atas kawah. “Ini menunjukkan tekanan magma yang semakin kuat dan bisa memicu erupsi kapan saja,” ungkapnya.
Berdasarkan data seismik memperlihatkan adanya aktivitas gempa yang meliputi 28 kali gempa tremor harmonik, 77 kali gempa tremor non-harmonik, serta sejumlah gempa vulkanik dalam dan dangkal.
“Aktivitas gempa ini menunjukkan adanya tekanan magma yang meningkat dan berpotensi memicu erupsi,” terangnya.
Dengan peningkatan status ini, ia mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Iya untuk tetap tenang dan tidak mendekati area dalam radius 3 km dari kawah. Langkah tersebut untuk menghindari potensi bahaya seperti gas beracun dan lontaran material vulkanik.
“Pemerintah daerah dan BPBD setempat diminta terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memantau perkembangan,” ujarnya. (nas)