Kritik Mahasiswa ke Kampus, Rektor UT: Itu Vitamin Agar Maju dan Berkembang

INDOPOSCO.ID – Belakangan fenomena aksi mahasiswa menyampaikan aspirasi terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) menjadi perhatian publik. Aksi mahasiswa tersebut kerap dihadapkan dengan petugas pengamanan kampus.
“Kampus tentu membutuhkan kritik dari mahasiswa,” kata Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat kepada INDOPOS.CO.ID, Senin (27/5/2024).
Menurut pria gempal berusia 57 tahun ini, kritik mahasiswa adalah vitamin bagi kampus. Dan sangat mendukung berkembangnya program kampus.
“Itu (kritik mahasiswa) vitamin, jadi kampus butuh itu,” kata pria kelahiran Sumedang, Jawa Barat ini.
Rektor UT keenam UT sejak 2017 lalu ini mengaku akan memfasilitasi setiap aksi mahasiswa kepada kampus. Sehingga kampus semakin maju dalam setiap programnya.
“Kita akan semakin dewasa, semakin matang dengan kritik mahasiswa ini,” ungkapnya.
Pria yang pernah didapuk menjadi Ketua Lembaga Pengembangan Bahan Ajar, Ujian, dan Sistem Informasi (LPBAUSI) 2016-2017 ini menambahkan, kampus tidak akan berkembang dan maju tanpa kritik dari mahasiswa.
“Ini (tanpa kritik mahasiswa) bisa menyebabkan kampus dalam zona nyaman. Dan justru tidak membuat kampus maju dan berkembang,” ujarnya.
“Padahal kita masih punya pekerjaan rumah (PR) yang banyak yang harus segera diselesaikan,” imbuhnya.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan program Doktor, Curriculum theory and implementation dari Simon Fraser University (SFU) di Canada dan lulus di 2013 ini menyebut, kampus memiliki unit kemahasiswaan di setiap daerah. Dan itu menjadi tempat mahasiswa menyampaikan kritik kepada kampus.
“Apalagi saat ini dengan perkembangan pesat media sosial, komunikasi mahasiswa di setiap daerah semakin mudah dilakukan ke pusat,” kata Anggota Majelis Pendidikan Tinggi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2022 hingga sekarang ini.
Di akhir perbincangan Prof Ojat berpesan, dalam konsep Kampus Merdeka, pendidikan tinggi pada dasarnya tidak hanya menyediakan tenaga kerja, tapi juga menciptakan calon intelektual yang mampu berpikir jernih, kritis dan mendasar untuk pengembangan berbagai bidang ilmu.
“Tahun ini UT ditunjuk sebagai penyelenggara kegiatan National University Debating Championship (NUDC) 2024 yang diikuti 112 tim dari Perguruan Tinggi se-Indonesia,” katanya.
“Dengan NUDC 2024 ini tentunya menjadi pemantik bagi para mahasiswa untuk berpacu dan berprestasi sebagai upaya mencetak talenta muda yang berkualitas unggul dan berdaya saing,” imbuhnya. (nas)