Permintaan Tenaga Perawat di Jerman Terus Meningkat

INDOPOSCO.ID – Badan Pekerjan Migran Indonesia (BP2MI) menerima informasi, bahwa saat ini Jerman kekurangan pekerja skill. Bagi pekerja asing diberikan kemudahan melalui amandemen ‘Skilled Immigration Act’.
Sehingga diharapkan dapat mengisi kekosongan + 1,98 juta lapangan pekerjaan di Jerman. Melalui kebijakan itu, pemerintah Jerman berharap dapat menarik setidaknya 60 ribu orang pekerja skill per tahun dari negara Non-Eropa.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyatakan, selama ini telah menerapkan program Triple Win untuk penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Jerman skema Government to Government (G to G) sektor tenaga kesehatan.
“Ini tentunya akan membuka peluang yang sangat besar, bagi Pekerja Migran kita,” kata Benny dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno menambahkan, saat ini 60 persen kebutuhan pekerja di Jerman adalah di sektor tenaga kesehatan (nurse) dengan gaji antara €2500 – €3900 per bulan.
Selain itu, para perawat ini juga akan mendapatkan penyetaraan profesi selama bekerja di Jerman, sehingga ketika mereka kembali ke Indonesia, akan menjadikan mereka perawat yang lebih profesional dengan pengalaman internasional.
Meningkatnya permintaan pekerja skill di Jerman, BP2MI mendorong agar skema penempatan tidak hanya diisi oleh Pekerja Migran Indonesia dengan skema G to G, namun peluang ini juga diharapkan dapat dibuka melalui skema P to P (Private to Private).
“BP2MI dan KBRI Berlin akan bersama-sama mengawasi dengan ketat, agar nantinya penempatan melalui skema P to P berjalan sesuai dengan prosedur dan sesuai, dengan aturan yang berlaku di kedua negara,” ujar Benny. (dan)