Nasional

Pemerintah Dorong Pendataan Siswa Ausbildung di Jerman, Ini Alasannya

INDOPOSCO.ID – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani mengingatkan, pentingnya transparansi dan pendataan dalam program Ausbildung atau praktik kerja di Jerman. Sehingga mereka mendapatkan perlindungan dari pemerintah.

Selama ini, program Ausbildung banyak dikerjasamakan universitas di Indonesia dengan mengirimkan siswa untuk belajar, magang, lalu bekerja di Jerman. Namun data pekerja itu tidak tercatat di KemenP2MI.

“Hal seperti ini dapat menimbulkan masalah. Karena itu, kami akan juga menemui Bundesinstitut fur Berufsbildung (BIBB) yang merupakan Badan Edukasi Vokasi dan Magang Jerman untuk mendorong pendataan, agar mereka bisa masuk dalam skema pelindungan pekerja migran,” kata Christina Aryani dalam keterangannya, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Ia dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan strategis di Berlin, Jerman, pada 15 hingga 17 September mendatang. Pertemuan tersebut merupakan rangkaian misi dagang Indonesia di Eropa diselenggarakan Kementerian Perdagangan dan KBRI Berlin.

Salah satu tujuannya, berkolaborasi membuka peluang penempatan pekerja migran Indonesia di berbagai sektor di Jerman. Dalam agenda di Berlin, Christina akan bertemu dengan Bundesagentur für Arbeit atau Badan Tenaga Kerja Federal Jerman serta DEHOGA, Asosiasi Hotel dan Restoran di Jerman.

Saat ini, kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia yang baru terjalin di Jerman adalah program Triple Win, khusus untuk profesi perawat dan caregiver. Program itu, telah berjalan dengan baik, namun jumlah pesertanya masih terbatas.

Bagi yang ingin menjadi perawat di Jerman mensyaratkan kompetensi bahasa level B1, atau setingkat di atas level A2 (level dasar bahasa Jerman) yang biasa digunakan untuk sektor hospitality. “Ini cukup menjadi tantangan bagi kita,” imbuh politikus Golkar itu.

Adapun proses pendaftaran dan persyaratan utama program Ausbildung meliputi usia minimal 18 tahun, lulusan SMA/SMK, menguasai bahasa Jerman minimal level B1, dan memiliki dokumen seperti ijazah, transkrip nilai, CV, serta paspor dan visa pelatihan. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button