Nasional

Civitas Academica Ramai Kritik Jokowi, Pengamat: Persatuan Dosen dan Mahasiswa Bisa Terjadi

INDOPOSCO.ID – Pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bhakti mengungkapkan bahwa meskipun situasi politik saat ini belum menunjukkan ke arah aksi seperti pada tahun 1998, namun tidak dapat dipastikan bahwa kemungkinan terjadinya aksi serupa masih ada.

Menurutnya, aksi tahun 1998 lalu berhasil melengserkan Presiden Soeharto tidak hanya melibatkan dekan atau rektor kampus, tetapi juga melibatkan para guru besar senior.

“Saat itu tidak hanya dekan atau rektor yang turun, melainkan juga sejumlah guru besar senior yang bersatu dengan mahasiswanya,” katanya dalam acara diskusi Menyoal Langkah Mitigasi KPU Cegah Delegitimasi Hasil Pilpres 2024, Rabu (7/2/2024).

Ikrar mengamati bahwa para guru besar dari berbagai kampus masih berada dalam posisi pengingat.

“Langkah ini diambil untuk mengawal dan menjaga proses pemilu,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa gerakan seperti aksi tahun 1998 belum mencapai tahap tersebut, karena para guru besar dan dosen masih fokus pada pengawalan pemilu.

“Sebagai contoh, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengumumkan kekhawatirannya terkait kondisi demokrasi Indonesia, khususnya dalam kritik terhadap Presiden Jokowi,” tandasnya.

“Keresahan yang diungkapkan oleh UGM kemudian diikuti oleh kampus-kampus terkemuka lainnya di berbagai kota di Indonesia, yang semuanya merasa gelisah menghadapi situasi politik menjelang Pemilu 2024,” imbuhnya.

Ikrar menyampaikan pandangannya bahwa jika terjadi kecurangan dalam pemilu di masa mendatang, kemungkinan adanya aksi atau gerakan yang lebih keras dari kalangan akademisi kampus masih tetap ada.

“Persatuan antara dosen dan mahasiswa dapat terjadi, menghasilkan gerakan mahasiswa yang lebih aktif dan proaktif dalam respons terhadap situasi politik saat ini,” pungkasnya. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button