Bencana Banjir di Sejumlah Wilayah, BNPB: Korban Meninggal 22 dan 8 Hilang

INDOPOSCO.ID – Dari bencana banjir yang merendam sejumlah wilayah di Indonesia dilaporkan 22 korban jiwa meninggal dunia, 8 orang hilang, 3 orang luka-luka, serta lebih dari 11 ribu jiwa terdampak.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, BNPB Abdul Muhari dalam keterangan, Sabtu (13/9/2025). Ia mengatakan, bencana banjir yang melanda Provinsi Bali menimbulkan dampak yang cukup besar.
“Tercatat 17 jiwa meninggal dunia, 5 jiwa masih dalam pencarian, 146 jiwa terpaksa mengungsi, dan 214 KK atau 659 jiwa terdampak langsung,” bebernya.
Ia mengatakan, status tanggap darurat ditetapkan di Provinsi Bali, Kabupaten Jembrana, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar. Sementara di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, banjir bandang mengakibatkan 5 korban meninggal dunia, 3 hilang, 3 luka-luka, serta 57 jiwa mengungsi.
“Sebanyak 40 rumah hanyut, 17 rumah rusak berat, dan 48 rumah rusak ringan. Status tanggap darurat ditetapkan hingga 30 September 2025,” katanya.
Banjir di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, sejak Rabu (10/9/2025) kemarin, masih ujar dia, berdampak pada 130 KK atau 472 jiwa. Sebanyak 4 rumah hanyut, 11 rumah rusak berat, 8 rumah rusak ringan, dan 49 rumah terdampak.
“Di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, banjir berdampak pada 300 KK dengan 200 jiwa mengungsi. Sebanyak 166 rumah terdampak dan 1 rumah rusak berat,” terangnya.
Selanjutnya, banjir di Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah berdampak pada 88 KK atau 184 jiwa. Sebanyak 7 KK dengan 16 rumah mengalami kerusakan. Wilayah terdampak mencakup 11 desa di 4 kecamatan.
“Di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, banjir berdampak pada 237 KK atau 917 jiwa serta 237 rumah terendam. Wilayah terdampak mencakup 2 desa di 1 kecamatan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, banjir yang melanda wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah berdampak pada warga di Desa Gambarsari, Kecamatan Kemangkon. Sedikitnya 10 hektar sawah terendam dengan perkiraan produksi gabah mencapai 56 kuintal. (nas)