Nasional

Anies : Kampanye Bukan Sekadar Baliho, Rakyat Perlu Tahu Calon Pemimpinnya

INDOPOSCO.ID – Capres nomor urut 01 Anies Baswedan mengungkapkan persiapannya jelang Debat Ketiga Capres-Cawapres 2024 yang akan dilangsungkan pada 7 Januari mendatang.

Debat ketiga capres-cawapres ataupun sesi kedua debat antar Capres akan membahas tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.

Anies mengaku mulai membaca buku-buku yang berkaitan dengan tema debat.

Di samping itu, Anies juga berdialog dengan tim dan tokoh-tokoh terkait yang punya relevansi dengan topik debat nantinya.

“Mulai baca-baca, ngobrol-ngobrol untuk me-refresh memori kita tentang tema-tema yang nanti akan diangkat di debat,” ungkapnya saat berkampanye di Ciamis, Jawa Barat, Kamis (4/1/2024).

Sementara, ketika menjawab pertanyaan wartawan soal baliho dan aktivitas serta pesan kampanyenya yang berbeda dengan calon lain, calon presiden nomor urut satu dari Koalisi Perubahan ini mengungkapkan dirinya menghormati rakyat dengan mendialogkan semua gagasan dan harapan masyarakat untuk perubahan nasib mereka.

“Saya sedang menceritakan pengalaman diri sendiri bahwa kami berkeliling, kami berdialog (dengan rakyat), dan kami ingin menghormati rakyat Indonesia. Cara menghormatinya dengan apa? Dengan memberikan kesempatan. Rakyat itu tahu cara berpikir, cara mengambil keputusan, tahu rekam jejak, rekam karya kita. Rakyat mengetahui apa saja yang telah dikerjakan selama ini,” ujar Anies.

Menurut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini, kampanye itu bukan sekadar memasang foto atau baliho.

“Apa artinya sebuah foto, ketika nantinya orang itu dipilih untuk pengambil keputusan. Karena tugas dari seorang pemimpin yang diberi kewenangan adalah membuat keputusan. Rakyat harus mengetahui bagaimana cara dia mengambil keputusan,” ucapnya.

Karena itu, bagi Anies berdialog dengan mendalam, bahkan rakyat bisa menanyakan hal-hal tabu dan sensitif menjadi penting.

“Oleh sebab itu saya memilih untuk berdialog. Saya memilih hadir di acara Desak Anies yang warga bisa bertanya apa saja. Supaya apa? Supaya rakyat bisa melakukan penilaian dan rakyat merasa dihormati bahwa calon yang ditawarkan bukan sekadar memberikan foto, memberikan video tapi siap berdialog,” pungkas dia. (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button