Nasional

Gencarkan Pertanian Ramah Lingkungan, Mentan SYL Raih Rekor MURI

INDOPOSCO.ID – Kembali ukir pestasi, Sektor pertanian mencetak 2 kategori Rekor MURI sekaligus. Kategori pertama “Pembuatan Bahan Alami Biosaka Secara Serentak Oleh Petani Terbanyak” diberikan kepada Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Kategori kedua “Pemrakarsa dan Penyelenggara Panen Padi di Lahan Terluas Hasil Aplikasi Biosaka” diberikan kepada Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.

Penganugerahan ini diberikan dalam acara Panen raya padi aplikasi biosaka seluas 215 hektar dan pembuatan biosaka dengan melibatkan 1.000 orang petani di Desa Kebon Agung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran Mentan SYL yang terus gencar pertanian yang ramah lingkungan.

Founder Ceo Muri, Jaya Suprana mengatakan penggunaan Biosaka diharapkan dapat mengangkat potensi Bumi Nusantara untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian indonesia.

“Sebagai elisitor, hasil uji laboratorium, Biosaka menunjukan adanya kandungan hormon, jamur dan bakteri yang tinggi sehingga dapat memperbaiki sel tanaman dan meminimalisasi serangan hama dan penyakit, pada saat yang sama juga dapat menyuburkan tanaman sehingga dapat meningkatkan produksi dan mutu hasil,” kata Jaya Suprana saat penyerahan sertifikat MURI.

Melalui virtual, Mentan SYL mengucapkan terima kasih kepada MURI, penghargaan ini akan ia jadikan motivasi dan tambahan semangat dalam pembangunan pertanian yang maju,mandiri dan modern.

Menurutnya ini saatnya untuk bela negara, ini saatnya untuk berjuang terhadap kepentingan perut dan makan rakyat, ini saatnya memberi margin keuntungan yang lebih besar kepada petani. Ia juga mengatakan membuat pertanian semakin maju, semakin mandiri dan modern adalah kewajiban kita semua. Kenapa? Karena makan adalah Human Right, Hak Asasi.

“Oleh karena itu apa yang dipraktekan hari ini di Bantul melalui biosaka adalah bagian-bagian dari alternatif, untuk menghadapi tantangan dan kesulitan yang ada, kenapa? Karena pupuk dunia bersoal, lebih dari 50% pupuk yang beredar berasal dari rusia-ukraina yang lagi perang akibatnya harga pupuk naik 2- 3 kali lipat,” ungkap Mentan SYL.

“Yang dibutukan di pertanian itu kan pupuk, Nah salah satu cara mengatasinya ini dengan kearifan lokal ini (Biosaka), nenek moyang kita dulu juga menggunakan ini dan tadi saya mendapat informasi bahwa di Bantul ada petani yang sudah mencoba dan hasil produktivitasnya mencapai 10,4 ton nah ini kan luar biasa, jadi mari bapak/ibu kita coba yu, toh ini kan tidak ada ruginya, tidak perlu keluarkan uang untuk membuat biosaka,” tambahnya.

1 2Laman berikutnya
Sponsored Content

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button