Nasional

Pelanggaran PTM, Thermogun Tak Memadai hingga Main Tiktok Tanpa Masker

INDOPOSCO.ID – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menemukan pelanggaran protokol kesehatan saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sejumlah daerah. Salah satunya, berkerumun saat pengecekan suhu setiba di sekolah.

Berdasarkan laporan di daerah, pelanggaran protokol kesehatan masih kerap terjadi. Hal itu terjadi karena sekolah tidak memiliki thermogun memadai.

“P2G berharap, agar sekolah memperbanyak thermogun yang dipasang secara terpisah satu sama lain,” kata Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri melalui gawai, Rabu (12/1/2022).

Pihaknya juga mendapat laporan sebagian besar kantin di sekolah ternyata kedapatan buka dan ventilasi udara di kelas tidak ada.

Baca Juga : Jika Status Naik. Ke Level Tiga, PTM akan Diubah

“Kami dapat laporan, dari Jakarta maupun luar daerah, ada sekolah diam-diam kantinnya buka, padahal dilarang, jarak siswa tak 1 meter,” tuturnya.

Bahkan salah satu SMP di Kepulauan Riau mengalami kesulitan dalam melakukan scan barcode Peduli Lindungi saat masuk sekolah. Akhirnya, beberapa anak masuk sekolah tanpa melakukan scan.

Selain itu, untuk kebutuhan scan barcode anak-anak membawa gawai. Ternyata mereka main tiktok di dalam kelas tanpa menggunakan masker.

“Nah, hal-hal semacam ini perlu dievaluasi. Itulah diantara alasan P2G meminta PTM 100 persen dilakukan secara bertahap,” kritik Iman.

Dimulai 50 persen misalnya, lalu dievaluasi, jika hasilnya bagus, maka lanjut 75 persen, dan seterusnya sampai 100 persen. Intinya evaluasi komprehensif secara berkala.

“Misal, lima puluh persen dulu, dua minggu berikutnya naik 75 persen, dua minggu berikutnya kalau evaluasinya aman, tidak ada klaster, warga sekolah taat dengan prokes, baru bisa 100 persen,” imbuhnya.(dan)

Back to top button