Pemerintah Klaim Big Data Manual Hambat Pembangunan

INDOPOSCO.ID – Era revolusi 4.0 memaksa pemerintah harus beradaptasi dan menerapkan teknologi informasi (TI) dalam pelayanan publik. Dirjen Bina Adwil, Kemnterian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal ZA mengatakan pembangunan kota ke depan bertumpu pada infrastruktur cerdas yang mengintegrasikan dunia fisik dan digital dalam sistem energi, bangunan, dan industri.
Tujuannya, menurut dia, untuk meningkatkan taraf hidup jutaan orang yang hidup di suatu wilayah, efisiensi, dan keberlanjutan. “Infrastruktur cerdas menggunakan kekuatan data dan teknologi. Kemudian, menciptakan platform dimana individu terlibat, belajar, dan beradaptasi dengan perubahan kondisi dan kebutuhan,” ujar Safrizal ZA di Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Baca Juga : Ini Cara Pemerintah Capai Target Peningkatan Peringkat EODB di 2021
Ia menyebut, beberapa kota besar di dunia, termasuk Indonesia, berlomba-lomba menerapkan TI dalam berbagai pelayanan, mulai dari administrasi, transportasi, kesehatan, hingga pengelolaan sampah.
“Sistem digital ini awalnya lebih banyak digunakan oleh sektor swasta dalam pengembangan dan ekspansi bisnis,” katanya.
“Seluruh komponen, baik pemangku kepentingan, perusahaan, maupun masyarakat secara perlahan harus terbiasa memanfaatkan TI,” imbuhnya.
Baca Juga : Pemerintah Libatkan PKK Pada Program Pencegahan Stunting
Ia menjelaskan, saat ini semua pihak terhubung dan menghasilkan data untuk berbagai kepentingan. Big data tersebut bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan sumber daya secara optimal dan mengatasi masalah di suatu kota.
Di lingkungan birokrat, lanjut dia, keberadaan big data tersebut dapat meningkatkan kinerja, pemetaan suatu masalah, dan solusinya. “Semua yang serba manual itu lambat. Sekarang menggunakan big data dan mengolahnya secara digital. Pemerintah pusat dan pemda harus bekerja sama dalam membangun infrastruktur cerdas yang dapat digunakan bersama untuk kemajuan kota,” tegasnya.
Dikatakan dia, tantangan membangun kota cerdas serta adaptasi pemanfaatan TI tidaklah mudah. Infrastruktur cerdas, menurtnya, dibangun di atas empat prinsip, yakni data, analitik, umpan balik, dan kemampuan beradaptasi.
“Dengan infrastruktur digital yang baik bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat karena seluruh kegiatan mereka berjalan dengan cepat, efisien, dan efektif,” katanya. (nas)