Pengendalian Covid-19 Luar Negeri Pembelajaran Turunkan Kasus

INDOPOSCO.ID – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan beberapa hal positif pengendalian Covid-19 di luar negeri, seperti India, Filipina, Iran, dan Jepang dapat ditarik sebagai pelajaran.
“Agar penurunan kasus Indonesia dapat terus dipertahankan, dan kenaikan kasus yang mulai terjadi di beberapa daerah dapat segera dikendalikan,” ujar Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang diikuti dari Jakarta melalui Youtube BNPB Indonesia, Kamis (25/11/2021).
Pembelajaran tersebut, yang pertama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, walaupun dengan detail aturan yang berbeda-beda di setiap negara.
Baca Juga : Cakupan Vaksinasi di Kabupaten Tangerang Mencapai 79,2 Persen
Belajar dari India, pembatasan aktivitas konsisten dilakukan walaupun kasus turun. Setelah turun, pembatasan ini, bahkan dilakukan pada periode keramaian keagamaan dengan membatasi interaksi sosial dalam lingkup satu rumah saja.
“Indonesia perlu berhati-hati dalam melakukan pembukaan bertahap mengingat sebentar lagi akan masuk ke periode Natal dan Tahun Baru,” katanya.
Belajar dari Filipina, pembatasan kegiatan masyarakat perlu dilakukan dengan segera begitu kasus menunjukkan kenaikan. Oleh sebab itu, pemerintah daerah dimohon untuk tanggap terhadap kondisi di daerah masing-masing utamanya daerah yang kasusnya mengalami kenaikan. “Mohon segera melakukan upaya pengendalian kasus sebelum terlambat,” ucapnya.
Baca Juga : Kombinasi Varian Covid Lahirkan Varian Tangguh di AS
Yang kedua, peningkatan cakupan vaksinasi dosis lengkap juga dilakukan oleh keempat negara tersebut. Di Jepang, bahkan sudah berhasil mencapai 70 persen dari populasi, sementara Iran berhasil mencapai 50 persen dari populasi.
Upaya pemerintah dalam peningkatan cakupan vaksinasi, seperti di India, vaksinasi dilakukan dari rumah ke rumah.
Di India, walaupun cakupan vaksinasi dosis lengkap mencapai 30 persen, penurunan kasus bertahan. Salah satunya karena pada saat loncatan kasus beberapa waktu lalu, 70 persen masyarakatnya telah terinfeksi Covid-19, sehingga telah terbentuk kekebalan alami.
Di Filipina, cakupan vaksinasinya juga baru mencapai 39 persen, namun dengan kebijakan penguncian wilayah yang diterapkan selama kurang lebih 20 bulan, kasus Covid-19 dapat ditekan dan bertahan dalam waktu lama.
Yang ketiga, penerapan disiplin protokol kesehatan, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat bersama dampaknya dalam kondisi ekonomi. Kemudian strategi vaksinasi, walaupun dapat menghindarkan kematian dan keparahan gejala, tetap tidak bisa menghindarkan penularan.
Oleh sebab itu, disiplin protokol kesehatan adalah cara yang mudah, murah dan efektif untuk mencegah menaiknya kasus dan harus terus mendampingi strategi pengendalian lainnya.
Kebijakan tersebut diberlakukan pada keempat negara terutama pada penggunaan masker yang masih menjadi kewajiban. Di Filipina, penerapan protokol kesehatan, bahkan diiringi dengan sanksi dengan bantuan pengawasan oleh tentara dan polisi.
Terakhir, upaya testing dan tracing yang juga terus dimasifkan di India. Kebijakan tersebut juga diterapkan termasuk pada orang yang tidak bergejala.
“Dari pembelajaran di atas, penting bagi Indonesia untuk dapat mengamati penanganan Covid-19 yang berhasil di negara lain,” ujar Wiku, seperti dikutip Antara. (mg4)