Nasional

Soal Keamanan Data dan Server, Irjen Pol Dedi Prasetyo: Polri Pastikan Terjaga dan Aman

INDOPOSCO.ID – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memastikan keamanan data anggota hingga server dan aplikasi kepolisian terjaga dalam kondisi aman, usai seorang peretas asal Brazil mengaku telah membobol data anggota Korps Bhayangkara itu.

“Intinya untuk server data, aplikasi-aplikasi Polri serta sistem keamanan semuanya hingga saat ini aman,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Sebelumnya, Dedi mengatakan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah melakukan pendalaman terkait pembobolan data Polri itu.

Baca Juga : Tutup Rakorbin SDM Polri, Kapolri Minta Seluruh Jajaran Jadi ‘Koki’

Dedi tidak menjelaskan lebih lanjut terkait keabsahan data yang diduga milik anggota Polri yang disebarkan oleh peretas di media sosial.

Namun ia memastikan saat ini data institusi Polri itu dalam keadaan aman.

“Aman untuk datanya,” kata Dedi seperti dilansir Antara, Senin (22/11/2021).

Dalam kasus ini, peretas asal Brazil yang menamai dirinya” son1x” dalam akun Twitternya mengaku telah berhasil membobol data pribadi anggota Polri beserta orang-orang terdekat dan keluarganya.

Baca Juga : Menko Polhukam: Publik Jangan Provokasi Densus 88 Lawan MUI

Dari penelusuran ANTARA, Kamis (18/11), akun Twitter@son1x666 menuliskan unggahan” Polri-Indonesian National Police Hacked” 28k logins and personal information leaked”.

Dalam unggahan itu, pemilik akun mencantumkan tiga tautan yang diduga berisi salinan data pribadi anggota Polri yang telah diretas.

Jika tautan itu diklik, pengguna akan dialihkan ke tampilan website yang diduga dikelola oleh peretas, yang menyajikan data seperti nama, pangkat, tempat dan tanggal lahir, satuan kerja, status pernikahan hingga nomor register pokok serta beberapa data pribadi lainnya.

Dalam unggahannya, peretas mengaku melakukan aksi itu dengan alasan tidak mendukung pemerintahan dalam memperlakukan rakyatnya. Peretas mengaku aksi itu dilakukan setelah banyak orang yang menghubunginya berbicara tentang kehidupan masyarakat di Indonesia. (mg1)

Back to top button