Upaya Pemerintah Dalam Penurunan Emisi, Ini Strateginya

INDOPOSCO.ID – Pemerintah berkomitmen menurunkan dalam penurunan emisi, dengan prinsip net zero emission (NZE). Terdapat beberapa hal penting untuk dikembangkan pada masa mendatang.
Direktur Bioenergi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Andriah Feby Misna mengatakan, hal pertama ialah peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) termasuk bahan bakar nabati.
Selain itu, pengurangan energi fosil meliputi carbon tax dan trading. Co-filing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan EBT dan retirement PLTU.
“Seperti kita tahu bersama tahun depan ditetapkan untuk carbon tax dan trading. Kemudian nanti ada Co-firing, jadi memcampurkan bahan-bahan batu bara dengan biomassa. misalnya dari cangkang kelapa sawit,” kata Andriah Feby Misna dalam acara daring, Selasa (16/11/2021).
Upaya lain dalam penurunan emisi ialah menyediakan kendaraan listrik di sektor transportasi. Mengingat terbukti memiliki emisi rendah dan efisiensi penggunaan energi listriknya lebih baik daripada kendaraan konvensional.
“Rencana ada kendaraan listrik di sektor transfortasi,” jelas Feby.
Selain itu, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri. Contohnya, dengan penggunaan kompor listrik. Serta pemanfaatan carbon capture and storage (CCS). “Untuk menangkap emisi CO2 dari PLTU,” tutur Feby.
Berdasarkan laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, bahwa pihaknya telah menyiapkan peta jalan transisi menuju energi netral mulai tahun 2021 sampai 2060 dengan beberapa startegi kunci.
Salah satunya, tahapan pemerintah menuju capaian target nol emisi. Di tahun 2021, pemerintah akan mengeluarkan regulasi dalam bentuk Peraturan Presiden terkait EBT dan retirement coal.
Di tahun 2022 akan adanya Undang-Undang EBT dan penggunaan kompor listrik untuk 2 juta rumah tangga per tahun. Selanjutnya, pembangunan interkoneksi, jaringan listrik pintar (smart grid) dan smart meter akan hadir di tahun 2024 dan bauran EBT mencapai 23 persen yang didominasi PLTS di tahun 2025. (dan)