Wamenkeu: Transisi ke EBT Harus Dilakukan

INDOPOSCO.ID – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan mengatakan bahwa transisi kepada penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) harus dilaksanakan ke depan.
“Ini tantangan bahwa EBT bukan pilihan, dia adalah masa depan. Tapi kita tidak berangkat dari nol, dimana seakan kita bisa mendesain dari kertas putih,” ucap Suahasil dalam sebuah webinar di Jakarta, Kamis.
Baginya, karena sejak dahulu Indonesia telah meningkatkan sumber energi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap(PLTU) batu bara, pemerintah akan mendorong lama-lama perubahan penggunaan PLTU batu bara menjadi pembangkit listrik yang lebih hijau. Perihal ini agar target emisi karbon Indonesia peroleh 0 persen dapat terealisasi pada 2060 mendatang atau lebih cepat lagi.
Hanya saja saat ini pemerintah menghadapi tantangan berupa Covid-19 yang membuat pasokan listrik, juga yang berasal dari PLTU batu bara, berlebih.
“Kita mengalami bagaimana COVID-19 mempengaruhi ekonomi kita karena kita menurunkan mobilitas demi mengurangi penularan. Karena pengurangan mobilitas dan ekonomi terpengaruh, permintaan untuk listrik pun turun secara drastis,” ucapnya.
Baginya keunggulan pasokan listrik di setiap daerah berbeda-beda. Ini juga harus segera disalurkan agar Indonesia fokus meningkatkan pembangkit listrik yang lebih hijau ke depan.
Baginya, pemerintah akan berhati-hati dalam peralihan pembangkit listrik berbasis batu bara kepada EBT agar tidak merugikan pengelola PLTU batu bara dan Perusahaan Listrik Negara(PLN) yang telah membuat kontrak dalam jangka panjang.
“Kalau kita mau membuat PLTU batu bara pensiun dini atau dihentikan lebih cepat dari kontrak yang ada, maka harus ada kompensasi. Kemudian kalau listrik dari batu bara mau kita ganti dengan pembangkit listrik EBT baru, ini juga masalah hitung-hitungan bisnis,” ujarnya. (mg4)