Izin Baru Kebun Sawit Masih Dihentikan

INDOPOSCO.ID – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya tetap akan mengakhiri perizinan baru perkebunan sawit di kawasan hutan walaupun penangguhan izin telah selesai pada 19 September 2021, tutur Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Ruandha Agung Sugardiman.
“Walaupun Inpres 8 Tahun 2018 ini sudah berakhir tanggal 19 September kemarin, kita belum tahu akan diperpanjang atau tidak, tugas-tugas yang diamanahkan Presiden kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah berhasil dilakukan dengan baik,” ujarnya dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Jumat.
“Walaupun sekarang sudah tidak ada Inpres 8 Tahun 2018 atau kelanjutannya, kebijakan Ibu Menteri KLHK tetap akan menghentikan perizinan baru,” lanjutnya.
Tadinya, Instruksi Presiden( Inpres) No 8 tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit atau yang diketahui sebagai moratorium izin sawit telah selesai masa berlakunya pada 19 September 2021.
Sampai saat ini masih belum ada keputusan terkait perkembangan dari ketentuan moratorium izin tersebut.
Ruandha menarangkan bahwa Menteri LHK Siti Nurbaya berani tetap akan mengakhiri perizinan baru tersebut salah satunya karena pemerintah telah berkomitmen untuk mengarah penyerapan bersih atau net sink karbon pada 2030 untuk sektor kehutanan dan penggunaan lahan( forestry and land use/FOLU).
Ia mengatakan tetap dirilisnya pembaruan luasan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB) meski moratorium tersebut belum diperpenjang terkait juga dengan tujuan mencapai net sink di sektor FOLU tersebut.
“PIPPIB meneruskan tugas-tugas Inpres Nomor 8 Tahun 2018 ini sangat terkait dengan Indonesia FOLU net sink 2030 ini. Oleh karena kebijakan ini diambil Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk terus dilanjutkan,” ujarnya.
KLHK sendiri telah memperbarui luasan PIPPIB 2021 Periode II adalah seluas 66.139.183 hektare, atau turun dari jumlah 66.182.094 hektare yang dinyatakan pada periode pertama tahun ini, demikian Ruandha Agung Sugardiman. (mg4)