Nasional

PGI: Gerakan Kedermawanan ACT Wujudkan Kepedulian Nasional

INDOPOSCO.ID – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali memaksa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kembali terpuruk.

“Sedikitnya 70 persen hingga 80 persen UMKM akan kembali merosot lagi,” kata Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar dalam acara daring, Sabtu (10/7/2021).

Menurut Ibnu, bahwa PPKM Darurat berpotensi menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan meningkatkan jumlah pengangguran.

Padahal, tiga provinsi yang menerapkan PPKM Darurat masih memiliki tingkat pengangguran terbuka (TPT) di atas rata-rata nasional, yaitu sebesar 6,26 persen.

“Misalnya Banten memiliki TPT sebesar 9,01 persen pada Februari 2021. TPT di Jawa Barat mencapai 8,92 persen pada periode yang sama. Kemudian, TPT di Jakarta tercatat sebesar 8,51 persen,” bebernya.

“Merepons kondisi ini, kami meluncurkan kembali program Operasi Pangan Gratis yang ditujukan untuk masyarakat yang tengah kesulitan di masa PPKM Darurat,” imbuhnya.

Program tersebut, menurut dia, siap mendukung kebutuhan pangan masyarakat di tengah pembatasan aktivitas yang begitu ketat. Sehingga, kebijakan pembatasan ini tidak boleh mengurangi rasa solidaritas.

“Budaya gotong royong, kebersamaan harus kita ciptakan. Kita harus saling membantu,” katanya.

Ia berharap, program ACT mampu mendorong kebangkitan bangsa Indonesia. Dalam Operasi Pangan Gratis tersebut, ACT menyiapkan seribu ton Beras Wakaf, seratus ribu karton Air Minum Wakaf dan seribu hewan kurban.

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengajak masyarakat terlibat dalam kegiatan ACT.

“Walau terpisah oleh jarak, tapi hati, pikiran, dan kepedulian harus dekat. Dan inilah sebagai perwujudan bahwa kita dekat dengan Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa. Dengan demikianlah rezeki kita akan dipermudah,” ujarnya.

Hal yang sama dikatakan Sekjen Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Jacky Manuputty. Dia berharap gerakan kedermawanan ACT bisa memantik kepedulian masyarakat secara luas.

“Kita punya karakter guyub dan solidaritas sebagai bangsa yang luar biasa. Dan ini bisa menjadi contoh yang sangat manis bagi negeri ini,” katanya. (nas)

Back to top button