Nusantara

Ridwan Kamil Jadi Korban Pencatutan Nama sebagai Modus Penipuan

INDOPOSCO.ID – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengaku dirinya menjadi korban ‘pencatutan’ nama sebagai modus penipuan.

Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Sabtu (10/7/2021).

Ridwan Kamil juga mengungkapkan bahwa pencatutan nama oleh penipu juga dialami Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir.

“Sedang marak penipuan mencatut nama kepala daerah, untuk meminta proposal pembangunan rumah ibadah. Salah satunya mengaku atas nama saya dan bupati Sumedang@dony_ahmad_munir,” tulisnya di akun Instagram @ridwankamil.

Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil ini juga menyertakan tangkapan layar salah satu percakapan si penipu dengan seorang warga.

Dari tangkapan layar tersebut, terlihat si penipu mengenalkan dirinya sebagai Ridwan Kamil kepada calon korbannya yang merupakan salah seorang pengurus masjid.

“Saya bapak RIDWAN KAMIL, salam kenal ya ibu semoga ibu beserta keluarga diberikan kesehatan selalu dan semoga selalu dalam perlindungan Allah SWT,” tulis si penipu.

Tidak hanya itu, Kang Emil juga menyertakan video seorang warga yang merekam percakapannya dengan si penipu yang mengaku sebagai dirinya.

Dia pun menyoroti bagaimana si penipu yang ‘kurang cerdas’ saat menyamar sebagai dirinya, karena tidak memiliki logat orang Sunda.

Menurut Ridwan Kamil, logat si penipu justru terdengar ‘medok’ seperti logat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Yang ngaku saya kurang cerdas, logat saya kenapa jadi logat pak @ganjar_pranowo dan enggak bisa menjawab dalam bahasa Sunda,” katanya.

Kang Emil memprotes penggunaan foto profil si penipu, karena menggunakan gambarnya dengan mulut terbuka.

“Terus maenya pasang profil WA foto keur calangap kitu. Asa piraku (Terus masa memasang profil WA foto sedang membuka mulut begitu. Seperti tidak mungkin),” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati jika ada orang yang mengaku-ngaku sebagai kepala daerah, apalagi sampai meminta sejumlah uang.

“Mohon semua berhati-hati, jika ada nagku-ngaku kepala daerah apalagi minta-minta uang. Asa piraku (seperti tidak mungkin),” ujarnya. (dam)

Back to top button