Munculnya Masalah PTM Terbatas, ORI: Harus Ada Pihak yang Disalahkan

INDOPOSCO.ID – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) mempertanyakan hasil evaluasi ujicoba penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Anggota ORI Robert Na Endi Jaweng mengatakan, ujicoba PTM terbatas sudah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia. Seperti di Kediri, DKI Jakarta dan beberapa wilayah lainnya.
“Di Jakarta ujicoba sudah dilakukan di 80 sekolah. Tapi 1 bulan ujicoba ini kami belum mengetahui seperti apa evaluasinya,” kata Robert Na Endi Jaweng melalui gawai, Selasa (4/5/2021).
Hasil evaluasi tersebut, menurutnya, bisa menjadi dasar penerapan PTM terbatas serentak pada Juli mendatang.
“Dari hasil itu kita bisa tentukan apakah Juli nanti bisa diterapkan di seluruh sekolah, atau malah ujicoba lagi,” ungkapnya.
Ia menegaskan, penerapan PTM terbatas pada Juli mendatang, bukan karena Surat Keputusan Bersama (SKB) telah dikeluarkan. Tetapi harus berdasarkan hasil evaluasi ujicoba penerapan PTM terbatas sebelumnya.
“Kalau Juli nanti masih dilakukan bertahap. Maka seperti apa? Lalu anta sekolah seperti apa dan atau di dalam sekolah itu sendiri dan beberapa faktor dari luar,” bebernya.
Ia mengatakan, faktor luar penerapan PTM terbatas ini bukan sekedar kesiapan sarana prasarana protokol kesehatan (Prokes) di sekolah saja. Tetapi juga kondisi masyarakat dan kemampuan pemerintah daerah.
“Mitigasi risiko keselamatan dan kesehatan ini penting. Karena itu harus ditempatkan sebagai mahkota,” ucapnya.
“Jika terjadi masalah jadi tidak saling menyalahkan. Karena setiap kebijakan publik yang diambil harus ada pihak yang disalahkan. Oleh karena ini sangat penting untuk dibahas di depan, karena kondisi saat ini tidak normal,” imbuhnya. (nas)