Nasional

Limbah Batu Bara Bermanfaat dan Ramah Lingkungan

INDOPOSCO.ID – Keberadaan limbah batu bara atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) di Jepang, China, Eropa, dan sebagainya justru sangat bermanfaat sebagai bahan pengganti semen untuk keperluan infrastruktur, baik jalan maupun bangunan. Banyak sekali pemanfaatan FABA.

”Di Jepang pemanfaatan FABA sudah sangat lama dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur,” kata Peneliti Institut Teknologi Surabaya (ITS) Dr Eng Januarti Jaya Ekaputri dalam webinar tentang ‘Pemanfaatan FABA bagi Perekonomian Nasional’ yang diselenggarakan PWI Jaya pada Jumat (9/4/2021). Webinar itu menghadirkan para peneliti lingkungan, praktisi, dan diikuti kalangan wartawan serta masyarakat.

Nah karena ketekunannya dalam meneliti, Januarti menjuluki FABA sebagai The Queen of Limbah. Dia mengatakan, di kebanyakan negara, pemanfaatan FABA sangat memasyarakat dan sudah berlangsung sangat lama.

Pada Maret 2021, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan limbah debu dari pembakaran batu bara ini dari katagori limbah B-3 (Bahan Berbahaya Beracun) melalui Peraturan Pemerintah (PP) No 22/2021. ”PP ini sudah tepat dikeluarkan, karena FABA ini sangat bermanfaat baik sebagai bahan baku konstruksi maupun sebagai subtitusi,” kata Januarti yang pada 2017 mendapat anugerah sebagai peneliti terbaik Indonesia.

Dia juga mengungkapkan, penelitian terhadap tikus yang sengaja diberi makanan bercampur FABA, ternyata hasilnya tikus tidak mati dan tubuhnya justru bertambah beras secara signifikan.

”Karena itu PP No 22/21 sangat tepat,” tandasnya.

Sementara Dr Sri Andini, praktisi mengungkapkan, pemanfaatan FABA menjadi sangat strategis, karena pada umumnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang memanfaatkan batu bara. Pembangkit itu biasanya terdapat di daerah terpencil, sehingga pemanfaatan FABA bisa untuk kepentingan konstruksi. ”Katakanlah untuk bahan bata, sebagai campuran semen, aspal untuk infrastruktur,” katanya.

Jauh sebelum diterbitkannya PP No 22/21, lanjut Sri Andini, sudah mengambil inisiatif untuk melakukan penelitian tentang manfaat FABA bagi kehidupan dan hasilnya memang luar biasa.

Dia mencontohkan, menanam tumbuhan di lahan FABA ternyata sangat subur. ”Bahkan saya pernah membuat kolam ikan dari FABA. Hasilknya ikan sehat dan gemuk-gemuk,” katanya.

Karena itu, dia mengharapkan tidak ada lagi aturan-aturan yang mempersulit pemanfaatan FABA di Indonesia, termasuk peraturan di daerah. ”Ini PP No 22/2021 sudah sangat baik, karena FABA ini manfaatnya sangat banyak dan ternyata ramah lingkungan,” tandasnya.

Ketua Masyarakat Komputasi Indonesia Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan, di negara maju pemanfaatan FABA dikebanyakan negara seperti Eropa, Jepang, dan Tiongkok sudah sangat maju antara lain untuk pengerasan jalan, bahkan sebagai bahan campurannya mencapai 70 persen. Selain itu juga digunakan untuk pupuk dan bata dan paving block.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari mengungkapkan, banyak masyarakat yang awam terhadap FABA dan pemanfaatannya, namun setelah didalami ini menjadi isu yang sangat menarik. ”Ini isu seksi, apalagi tren pemanfaatan batu bara semakin meningkat sejalan dengan pembangunan PLTU dimana-mana,” ujarnya. (aro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button